Successive ether and chloroform ext

Successive ether and chloroform extracts of different organs and fatty acids from Canna indica L. demonstrated molluscicidal activity on snails Biomophalairia alexandrina. Root extracts were the most active with LC50 values of 110, 160, and 198 ppm for the ether, chloroform, and fatty acid extracts, respectively. An ether extract of the dry plant contained chlorophyll and an oily material identified by spectral analysis as a steroid containing β-unsaturated, 5-member lactone ring. This new compound, which has provisionally been named cannagenin, had a highly synergistic effect with chlorophyll on the mortality of snails.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Berturut-turut eter kloroform ekstrak dan organ yang berbeda dan asam lemak dari Canna indica L. menunjukkan aktivitas molluscicidal di alexandrina Biomophalairia siput. Ekstrak akar yang paling aktif dengan nilai-nilai LC50 110, 160 dan 198 ppm eter, kloroform, dan ekstrak asam lemak, masing-masing. Eter ekstrak tanaman kering mengandung klorofil dan bahan berminyak yang diidentifikasi oleh analisis spektral sebagai steroid yang mengandung laktone tak jenuh β, beranggotakan 5 cincin. Senyawa ini baru, yang untuk sementara telah bernama cannagenin, memiliki efek sangat sinergis dengan klorofil pada kematian siput.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Berturut-turut eter dan kloroform ekstrak organ dan asam lemak yang berbeda dari Canna indica L. menunjukkan aktivitas molluscicidal pada siput Biomophalairia Alexandrina. ekstrak akar yang paling aktif dengan nilai LC50 dari 110, 160, dan 198 ppm untuk eter, kloroform, dan ekstrak asam lemak, masing-masing. Ekstrak eter dari tanaman kering terkandung klorofil dan bahan berminyak diidentifikasi oleh analisis spektral sebagai steroid yang mengandung β-unsaturated, cincin lakton 5-anggota. Senyawa ini baru, yang telah sementara diberi nama cannagenin, memiliki efek yang sangat sinergis dengan klorofil pada kematian siput.