Two Farmers Two farmers had a big h

Two Farmers
Two farmers had a big horse. This was fifty years ago, when farmers used horses a lot. The horse worked in the day and slept in a stable at night.
The horse was a big animal, and the entrance of its ears hit the top of the entrance. The horse did not like this. It got angry and often kicked the farmers.
‘What can we do about this problem?’ they often asked.
After a long time, one of them thought of an answer. He said, ‘Let’s cut away the top of the entrance will be higher.’
So they found a saw and started cutting. Their saw was old and not very good, so the work was hard.
After a few minutes, a friend came to see them. ‘What are you doing?’ their friend asked.
The farmers told him about the problem. The friend said, ‘You don’t have to cut the entrance with a saw. You can dig the entrance with a spade. Then the floor will be lower. That’ll be easier and quicker.’
The farmers thanked their friend, and he went away. Then one farmer said to the other, ‘That man’s stupid. The horse’s ears are the problem, not its feet.’
 

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dua petani Dua petani memiliki kuda yang besar. Ini adalah lima puluh tahun yang lalu, ketika petani digunakan kuda banyak. Kuda bekerja di hari dan tidur di sebuah kandang di malam hari. Kuda adalah hewan besar, dan pintu masuk telinga mencapai bagian atas pintu masuk. Kuda tidak seperti ini. Marah dan sering menendang para petani. 'Apa yang bisa kita lakukan tentang masalah ini?' mereka sering bertanya. Setelah waktu yang lama, salah satu dari mereka pikir jawaban. Dia berkata, 'Mari kita memotong bagian atas pintu masuk akan lebih tinggi.' Begitu mereka menemukan gergaji dan mulai memotong. Melihat mereka sudah tua dan tidak baik, sehingga pekerjaan itu sulit. Setelah beberapa menit, seorang teman datang untuk melihat mereka. 'Apa yang kamu lakukan?' teman mereka bertanya. Petani bercerita tentang masalah. Teman mengatakan, ' Anda tidak perlu memotong pintu dengan gergaji. Anda dapat menggali pintu dengan sekop. Kemudian lantai akan lebih rendah. Itu akan menjadi lebih mudah dan cepat.' Petani mengucapkan terima kasih kepada teman mereka, dan ia pergi. Kemudian seorang petani mengatakan untuk yang lain, ' orang yang bodoh. Telinga kuda adalah masalah, bukan kakinya.' 

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dua Petani
dua petani memiliki kuda besar. Ini adalah lima puluh tahun yang lalu, ketika petani menggunakan kuda banyak. Kuda itu bekerja di siang hari dan tidur di stabil di malam hari.
Kuda adalah hewan besar, dan pintu masuk dari telinga menghantam bagian atas pintu masuk. Kuda tidak suka ini. Itu marah dan sering menendang petani.
'Apa yang bisa kita lakukan tentang masalah ini?' mereka sering ditanya.
Setelah lama, salah satu dari mereka memikirkan jawaban. Dia mengatakan, 'Mari kita memotong bagian atas pintu masuk akan lebih tinggi.
"Jadi mereka menemukan gergaji dan mulai memotong. Melihat mereka sudah tua dan tidak sangat baik, sehingga pekerjaan itu sulit.
Setelah beberapa menit, seorang teman datang untuk melihat mereka. 'Apa yang kamu lakukan?' teman mereka bertanya.
Para petani mengatakan kepadanya tentang masalah. Teman mengatakan, "Anda tidak harus memotong pintu masuk dengan gergaji. Anda dapat menggali pintu masuk dengan sekop. Kemudian lantai akan lebih rendah. Itu akan lebih mudah dan lebih cepat.
"Para petani mengucapkan terima kasih teman mereka, dan dia pergi. Kemudian kata salah satu petani untuk bodoh yang lain, "Itu manusia. Telinga kuda adalah masalah, bukan kakinya. '