The tradition of Deuteronomy is to be fully appreciated by its juxtapo terjemahan - The tradition of Deuteronomy is to be fully appreciated by its juxtapo Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

The tradition of Deuteronomy is to

The tradition of Deuteronomy is to be fully appreciated by its juxtaposition to the Priestly tradition in the Pentateuch. The two interpretive traditions together constitute a formidable interpretive enterprise. While the final form of the text of the Pentateuch juxtaposes the two interpretive traditions, we should pay primary attention to the contrasting vistas of the two traditions. The outcome of such an observation is to underscore the pluralism of Torah teaching in its most intense and canonical formulation. The"book of Deuteronomy" is not finally to be understood simply as a fixed scroll, but as a lively interpretive tradition that continues to characterize ongoing Judaism, even as the same generative categories show up later in Christian articulation that practices the same kind of ongoing interpretation. The book of Deuteronomy stands as the primal example of the dynamism of the Torah tradition whereby old memories are endlessly re - presented and reinterpreted, rearticulated, and reimagined in ways that keep the main claims of faith pertinent and authoritative in new circumstances. It is this vitality of the Deuteronomic tradition that was a key factor in permitting Judaism to flourish even after it lost the conventional supports of temple monarchy and city in the crises of 587 B.C.E. and in the ensuing period of exilic displacement.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Tradisi Ulangan akan sepenuhnya dihargai oleh penjajaran dengan tradisi imam dalam Pentateuch. Tradisi interpretatif dua bersama-sama membentuk sebuah perusahaan interpretatif yang tangguh. Sementara hasil akhir berupa teks Pentateuch juxtaposes dua tradisi interpretatif, kita harus memperhatikan utama pemandangan yang kontras aliran dua. Hasil pengamatan tersebut adalah untuk menekankan pluralisme Taurat mengajar dalam formulasi yang paling intens dan kanonik. "Buku Ulangan" bukanlah akhirnya harus dipahami sebagai sebuah gulungan kitab yang tetap, tetapi sebagai tradisi interpretatif ramai yang terus mencirikan berkelanjutan Yudaisme, bahkan sebagai kategori generatif yang sama muncul kemudian dalam artikulasi Kristen yang praktek jenis berkelanjutan interpretasi yang sama. Kitab Ulangan berdiri sebagai contoh primal dinamisme tradisi Taurat dimana kenangan lama adalah tanpa henti re - disajikan dan ditafsirkan kembali, rearticulated, dan konsep ulang dengan cara yang membuat klaim utama dari iman berhubungan dan berwibawa dalam keadaan yang baru. Memang ini vitalitas tradisi Deuteronomic yang merupakan faktor kunci dalam mengizinkan Yudaisme berkembang bahkan setelah ia kehilangan mendukung konvensional dari monarki Bait dan kota di krisis 587 B.C.E. dan dalam periode berikutnya separa perpindahan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Tradisi Ulangan adalah untuk sepenuhnya dihargai oleh penjajaran untuk tradisi Priestly dalam Pentateukh. Dua tradisi penafsiran bersama-sama merupakan sebuah perusahaan interpretatif tangguh. Sementara bentuk akhir dari teks Pentateukh mendampingkan dua tradisi penafsiran, kita harus memperhatikan utama untuk pemandangan kontras dari dua tradisi. Hasil pengamatan tersebut adalah untuk menekankan pluralisme pengajaran Taurat dalam formulasi yang paling intens dan kanonik nya. "Kitab Ulangan" tidak akhirnya harus dipahami hanya sebagai gulir tetap, tetapi sebagai tradisi penafsiran hidup yang terus ciri berkelanjutan Yudaisme, bahkan sebagai kategori generatif yang sama muncul kemudian di artikulasi Kristen yang mempraktekkan jenis yang sama yang sedang berlangsung interpretasi. Kitab Ulangan berdiri sebagai contoh primal dari dinamika tradisi Taurat dimana kenangan lama tanpa henti ulang - disajikan dan ditafsirkan kembali, rearticulated, dan konsep ulang dengan cara yang menjaga klaim utama iman yang bersangkutan dan berwibawa dalam keadaan baru. Ini adalah vitalitas ini tradisi Deuteronomis yang merupakan faktor kunci dalam memungkinkan Yudaisme berkembang bahkan setelah itu kehilangan dukungan konvensional monarki dan kota kuil di krisis 587 SM dan pada periode berikutnya perpindahan pembuangan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: