To measure company performance, Kap

To measure company performance, Kaplan and Norton introduced the Balanced Scoreacard
(Kaplan and Norton 1992). The conclusion of Kaplan’s and Norton’s scorecard is that it measure a company’s performance in other than strictly financial terms, namely a customer perspective, an internal business process perspective, a learning and growth perspective and a financial perspective. It is a guideline to describe value-creating strategies that link intangible and tangible assets. Many major enterprises in manufacturing and service branches, non-profit organisations and government entities are using The Balanced Scorecard as a framework to manage company performance management (Kaplan and Norton 2001, Kaplan and Norton 2001b, Kenny 2003, Ganem et.al. 2002).
The BSC started from the business strategy and then each business unit can create its own sub-set of the Enterprise BSC where it classifies the strategies of the unit in line with the strategies of the Enterprise.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk mengukur kinerja perusahaan, Kaplan dan Norton memperkenalkan Balanced Scoreacard
(Kaplan dan Norton 1992). Kesimpulan dari scorecard Kaplan dan Norton adalah bahwa hal itu mengukur kinerja perusahaan dalam selain hal ketat keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan perspektif keuangan. Ini adalah pedoman untuk menggambarkan strategi penciptaan nilai yang menghubungkan berwujud dan aset berwujud. Banyak perusahaan besar di bidang manufaktur dan layanan cabang, organisasi non-profit dan lembaga pemerintah menggunakan Balanced Scorecard sebagai kerangka kerja untuk mengelola manajemen kinerja perusahaan (Kaplan dan Norton 2001, Kaplan dan Norton 2001b, Kenny 2003, Ganem et.al. 2002) .
BSC dimulai dari strategi bisnis dan kemudian masing-masing unit bisnis dapat membuat sendiri sub-set dari Enterprise BSC mana mengklasifikasikan strategi unit sejalan dengan strategi Enterprise.