In many parts of the world, for exa

In many parts of the world, for example in Manitoba, Canada, commercial and subsistence
fisheries in fact do co-exist. Manitoba statistics for 2013–14, compiled by the
Freshwater Fish Marketing Corporation, indicate that 30 First Nations out of a total of
63 were licensed for commercial fisheries; we assume that all or nearly all 63 have subsistence
fisheries as well. This raises the question of how these two kinds of fisheries
co-exist in the same area, often the fishing area of a small community. Limited published
literature exists on the interaction between the two kinds of fisheries. The paper
tries to address the challenge of co-existence by focusing on the mechanisms that make
co-existence possible, using the case of a relatively remote First Nations community in
northern Manitoba.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Di banyak bagian dunia, misalnya di Manitoba, Kanada, komersial dan subsistenPerikanan bahkan hidup berdampingan. Manitoba statistik untuk 2013-14, disusun olehAir tawar ikan Marketing Corporation, menunjukkan bahwa 30 negara pertama dari total63 yang berlisensi untuk perikanan komersial; kita berasumsi bahwa semua atau hampir semua 63 memiliki subsistenPerikanan serta. Ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kedua jenis Perikananberdampingan di daerah yang sama, sering daerah memancing sebuah komunitas kecil. Terbatas diterbitkansastra ada pada interaksi antara dua jenis perikanan. Karyamencoba untuk mengatasi tantangan ko-eksistensi dengan berfokus pada mekanisme yang membuatmungkin ko-eksistensi, menggunakan kasus komunitas First Nations relatif terpencil diUtara Manitoba.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Di banyak bagian dunia, misalnya di Manitoba, Kanada, komersial dan subsisten
perikanan pada kenyataannya melakukan co-ada. Statistik Manitoba untuk 2013-14, yang disusun oleh
Ikan Air Tawar Pemasaran Corporation, menunjukkan bahwa 30 Nations Pertama dari total
63 yang berlisensi untuk perikanan komersial; kita asumsikan bahwa semua atau hampir semua 63 memiliki subsisten
perikanan juga. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kedua jenis perikanan
berdampingan di daerah yang sama, sering daerah penangkapan dari komunitas kecil. Terbatas diterbitkan
literatur ada pada interaksi antara dua jenis perikanan. Makalah ini
mencoba untuk mengatasi tantangan co-eksistensi dengan berfokus pada mekanisme yang membuat
ko-eksistensi mungkin, menggunakan kasus komunitas bangsa-bangsa pertama yang relatif terpencil di
Manitoba utara.