restrictive set of assumptions, tha

restrictive set of assumptions, that a firm’s value is unaffected by its capital structure.
Put another way, MM’s results suggest that it does not matter how a firm
finances its operations, hence capital structure is irrelevant. However, MM’s
study was based on some unrealistic assumptions, including the following:
1. There are no brokerage costs.
2. There are no taxes.
3. There are no bankruptcy costs.
4. Investors can borrow at the same rate as corporations.
5. All investors have the same information as management about the firm’s
future investment opportunities.
6. EBIT is not affected by the use of debt.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

set ketat asumsi, perusahaan nilai tidak terpengaruh oleh struktur permodalan.Dengan kata lain, hasil MM yang menunjukkan bahwa tidak peduli bagaimana sebuah perusahaankeuangan operasinya, maka permodalan tidak relevan. Namun, MMstudi ini didasarkan pada beberapa asumsi tidak realistis, termasuk yang berikut:1. tidak dikenakan biaya broker.2. ada tidak ada pajak.3. tidak dikenakan biaya kebangkrutan.4. investor dapat meminjam pada tingkat yang sama seperti halnya korporasi.5. semua investor memiliki informasi yang sama seperti manajemen tentang perusahaanpeluang investasi di masa depan.6. EBIT tidak terpengaruh oleh penggunaan utang.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

set membatasi asumsi, bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal.
Dengan kata lain, hasil MM menunjukkan bahwa tidak peduli bagaimana sebuah perusahaan
membiayai operasinya, maka struktur modal tidak relevan. Namun, MM
studi didasarkan pada beberapa asumsi yang tidak realistis, termasuk yang berikut:
1. Tidak ada biaya broker.
2. Tidak ada pajak.
3. Tidak ada biaya kebangkrutan.
4. Investor dapat meminjam pada tingkat yang sama seperti perusahaan-perusahaan.
5. Semua investor memiliki informasi yang sama seperti manajemen tentang perusahaan
peluang investasi masa depan.
6. EBIT tidak terpengaruh oleh penggunaan utang.