But TRIPS in practice has not been

But TRIPS in practice has not been the panacea for drug patents that its drafters might have intended (see "The Law of Unintended Consequences Arises in Applying TRIPS to Patented Drug Protection in Developing Countries"; "Worldwide Drug Pricing Regime in Chaos"; "More on the Global Drug Patenting Crisis"). This outcome is due in large part to WTO member countries taking advantage of treaty provisions that permit (or can be co-opted to permit) nationalistic interpretations like Sr. Chavez now proposes. For example, TRIPS itself permits treaty signatory nations to include provisions for compulsory licenses in the face of extreme medical emergencies. The WTO adopted the Doha Declaration of 2001 that has reduced the consequences for disrespecting foreign patent rights even further. Specifically, the Declaration provides:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tapi perjalanan dalam praktek belum obat mujarab untuk obat paten yang perancang yang mungkin telah dimaksud (Lihat "The hukum dari tidak diinginkan konsekuensi muncul dalam menerapkan perjalanan ke dipatenkan obat perlindungan di negara-negara berkembang"; "Seluruh dunia obat harga rezim dalam kekacauan"; "Lebih pada Global obat paten krisis"). Hasil ini karena sebagian besar negara-negara anggota WTO yang mengambil keuntungan dari ketentuan-ketentuan Perjanjian yang mengizinkan (atau dapat dilantik untuk mengizinkan) nasionalistis interpretasi seperti Sr. Chavez sekarang mengusulkan. Sebagai contoh, perjalanan itu sendiri izin negara negara penandatangan untuk memasukkan ketetapan bagi wajib lisensi dalam menghadapi keadaan darurat medis yang ekstrim. WTO mengadopsi Deklarasi Doha 2001 yang telah mengurangi konsekuensi bagi disrespecting hak paten asing lebih jauh. Secara khusus, Deklarasi menyediakan:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tapi TRIPS dalam prakteknya belum menjadi obat mujarab untuk paten obat yang perancang yang mungkin dimaksudkan (lihat "The Law of Unintended Consequences muncul dalam Menerapkan TRIPS untuk dipatenkan Perlindungan Obat di Negara Berkembang"; "Obat Seluruh Dunia Pricing Rezim di Chaos"; "Lebih di Global Obat Paten Krisis "). Hasil ini disebabkan sebagian besar ke negara-negara anggota WTO mengambil keuntungan dari ketentuan-ketentuan perjanjian yang mengizinkan (atau bisa dikooptasi untuk mengizinkan) interpretasi nasionalis seperti Sr. Chavez sekarang mengusulkan. Sebagai contoh, TRIPS itu sendiri memungkinkan perjanjian negara penandatangan meliputi ketentuan untuk lisensi wajib dalam menghadapi keadaan darurat medis yang ekstrim. WTO mengadopsi Deklarasi Doha 2001 yang telah mengurangi konsekuensi untuk tidak menghargai hak paten asing lebih jauh. Secara khusus, Deklarasi menyediakan: