RURAL ELECTRIC COOPERATIVESOf the c

RURAL ELECTRIC COOPERATIVES
Of the co-op electric distributing system, only about 10% of them generate all or most of their own electricity. Therefore, one main weakness of the rural electric cooperatives is their large dependence on others for their power source. On a percentage basis, the rural electric associations generate only 20% of their electricity, while they obtain 41% from private power companies, 32% from federal power facilities and 7% from other public power sources. Opportunities also await rural electric cooperatives in attracting agribusinesses to rural areas. This development results not only in more electric power being generated and distributed, but also in more employment, homes, schools, etc. being provided in rural areas. Rural electric cooperatives are making significant progress in achieving these economic goals.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

PEDESAAN KOPERASI LISTRIKSistem mendistribusikan listrik co-op, hanya sekitar 10% dari mereka menghasilkan semua atau sebagian besar listrik mereka sendiri. Oleh karena itu, satu kelemahan utama koperasi listrik pedesaan adalah ketergantungan mereka besar pada orang lain untuk sumber daya mereka. Pada dasar persentase, Asosiasi listrik pedesaan menghasilkan hanya 20% dari listrik mereka, sementara mereka peroleh 41% dari perusahaan pembangkit listrik swasta, 32% dari fasilitas federal tenaga dan 7% dari sumber daya umum. Kesempatan ini juga menunggu pedesaan koperasi listrik dalam menarik agribisnis untuk daerah pedesaan. Perkembangan ini hasil tidak hanya di lebih listrik yang dihasilkan dan didistribusikan, tetapi juga di lebih banyak pekerjaan, rumah, sekolah, dll yang disediakan di daerah pedesaan. Pedesaan koperasi listrik membuat kemajuan yang signifikan dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomi ini.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

PEDESAAN KOPERASI ELECTRIC
Dari co-op sistem distribusi listrik, hanya sekitar 10% dari mereka menghasilkan semua atau sebagian besar listrik mereka sendiri. Oleh karena itu, salah satu kelemahan utama dari koperasi listrik pedesaan ketergantungan yang besar pada orang lain untuk sumber daya mereka. Secara persentase, asosiasi listrik pedesaan hanya menghasilkan 20% dari listrik mereka, sementara mereka mendapatkan 41% dari perusahaan listrik swasta, 32% dari fasilitas listrik federal dan 7% dari sumber daya publik lainnya. Peluang juga menunggu koperasi listrik pedesaan dalam menarik agribisnis untuk daerah pedesaan. Hasil pembangunan ini tidak hanya dalam tenaga listrik lebih yang dihasilkan dan didistribusikan, tetapi juga dalam lapangan kerja, rumah, sekolah, dll yang disediakan di daerah pedesaan. Koperasi listrik pedesaan membuat kemajuan yang signifikan dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomi.