Direct response advertisingDirect r

Direct response advertising
Direct response advertising is a message in a traditional mass medium that asks
the reader, viewer, or listener to respond directly to the sender to ask for further
information or to buy a product. The receivers of the message are invited to
send back a coupon (print media), to call a (toll-free) telephone number, or to
visit a website. Consequently, the action impulse leads to inbound telemarketing,
website visits, and/or coupon redemption. Direct response advertising will only
be effective if the offer is relevant and if it is at the core of the message, and
if the ordering and delivery mechanism is as easy as possible. Since it is not
based on mailing lists or databases, it cannot be as easily focused upon specific
customer segments as direct mail or outbound telemarketing. This is certainly
true for most direct response television advertising. Nevertheless, DRTV advertising
can be very effective. For instance, Directel, a German telecom operator,
managed to generate 15,000 calls during a DRTV campaign between June and
September 2000, which was 40 per cent more than previous non-DRTV
campaigns (FEDMA, 2003a). Inserting direct response ads in specialised magazines
or niche radio and television channels allows more fine-tuned targeting.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Iklan respon langsungIklan respon langsung adalah pesan di media massa tradisional yang memintapembaca, penampil, atau pendengar untuk merespon langsung kepada pengirim untuk meminta lebih lanjutinformasi atau untuk membeli suatu produk. Penerima pesan diundang untukKirim kembali kupon (media cetak), untuk menghubungi nomor telepon (bebas pulsa), atauKunjungi website. Akibatnya, daya gerak tindakan mengarah ke inbound telemarketing,kunjungan situs web, dan/atau penebusan kupon. Iklan respon langsung hanya akanmenjadi efektif jika tawaran ini relevan dan jika itu adalah inti dari pesan, danJika Pemesanan dan pengiriman mekanisme semudah mungkin. Karena tidakBerdasarkan milis atau database, itu tidak dapat dengan mudah difokuskan pada spesifiksegmen nasabah sebagai surat langsung atau outbound telemarketing. Hal ini tentunyabenar untuk iklan televisi respon langsung. Namun demikian, DRTV iklandapat menjadi sangat efektif. Sebagai contoh, Directel, operator telekomunikasi Jerman,dikelola untuk menghasilkan 15.000 panggilan selama kampanye DRTV antara Juni danBulan September 2000, yang merupakan 40 persen lebih daripada sebelumnya non-DRTVkampanye (FEDMA, 2003a). Memasukkan iklan respon langsung di majalah khususatau saluran radio dan televisi ceruk memungkinkan lebih banyak melakukan fine-tuned penargetan.