General methods to evaluate hardnes

General methods to evaluate hardness in materials are gathered in two major groups. In the first one, hardness is evaluated by the required force to promote a defined surface indentation in the material (Janka hardness, e.g.).In the second group hardness is evaluated by the surface indentation (deformation) promoted by a pre-defined force (Brinell hardness, e.g.). The dimensions and shapes of the pieces and the magnitude of the force are determined by the method adopted. Despite the major appropriation of Janka hardness to wood measurements several researchers [3,4] have suggested Brinell method for the evaluation of hardness in wood in field condition, considering the lower magnitude of the forces involved in the indentation and the additional difficulty to control, the depth of the metal sphere indentation required on
Janka hardness method.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Metode umum untuk mengevaluasi kekerasan bahan dikumpulkan dalam dua kelompok besar. Dalam pertama, kekerasan dievaluasi oleh kekuatan yang diperlukan untuk mempromosikan indentasi permukaan didefinisikan dalam materi (Janka kekerasan, misalnya). Di kedua kelompok kekerasan dievaluasi oleh indentasi permukaan (deformasi) yang dipromosikan oleh kekuatan yang ditentukan (kekerasan Brinell, misalnya). Dimensi dan bentuk dari potongan-potongan dan besarnya angkatan ditentukan dengan metode yang diadopsi. Meskipun kehadiran besar Janka kekerasan untuk pengukuran kayu beberapa peneliti [3,4] telah menyarankan Brinell metode untuk evaluasi kekerasan dalam kayu dalam kondisi lapangan, mengingat besarnya lebih rendah dari pasukan terlibat dalam indentasi dan kesulitan tambahan untuk mengontrol, kedalaman indentasi bola logam yang diperlukan padaMetode kekerasan Janka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Metode umum untuk mengevaluasi kekerasan dalam bahan dikumpulkan dalam dua kelompok besar. Dalam yang pertama, kekerasan dievaluasi oleh kekuatan yang diperlukan untuk mempromosikan lekukan permukaan didefinisikan dalam materi (Janka kekerasan, misalnya) .Dalam kekerasan kelompok kedua dievaluasi oleh lekukan permukaan (deformasi) dipromosikan oleh kekuatan yang telah ditetapkan ( Brinell kekerasan, misalnya). Dimensi dan bentuk dari potongan-potongan dan besarnya gaya ditentukan dengan metode yang diadopsi. Meskipun perampasan utama Janka kekerasan terhadap pengukuran kayu beberapa peneliti [3,4] telah menyarankan metode Brinell untuk evaluasi kekerasan di kayu dalam kondisi lapangan, mengingat besarnya lebih rendah dari pasukan yang terlibat dalam lekukan dan kesulitan tambahan untuk kontrol, kedalaman lekukan bola logam diperlukan pada
metode kekerasan Janka.