placements are indicated by differe

placements are indicated by different line-styles.
The relative elastic torque between the inertia elements at
each frequency T k i i i i i i , 1 1 , 1 + + + = Θ − Θ ( ) , where Θi is the amplitude of the relative free torsional vibration at each inertia
mass for a unit degree rotation amplitude at the free-end of the
shafting system.
The relationship between the various orders of engine
speed and excitation frequency is shown in Fig. 3. The
straight lines represent each half order and the first four natural frequencies are shown by horizontal lines. The speeds corresponding to resonance frequencies occur at the intersection
of the horizontal lines and the engine-order lines.
The forced torsional vibration response can be obtained
using the modal summation method [14] to give where
Θr s , is the amplitude at the r-th position due to the torque amplitude Ts at the s-th position; ω is the excitation
frequency;
ψ n r , is the n-th mode shape evaluated at the r-th
position; ωn, mn, and ζn are n-th the circular natural frequency,
modal mass and damping ratio respectively.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

penempatan ditunjukkan oleh garis-gaya yang berbeda.Torsi elastis relatif antara unsur-unsur inersia padasetiap frekuensi T k saya saya aku aku aku aku, 1 1, 1 +++ = Θ − Θ (), dimana Θi adalah amplitudo getaran torsional gratis relatif di inersia setiapmassa untuk satuan derajat rotasi amplitudo di gratis-akhirsistem shafting.Hubungan antara berbagai perintah mesinfrekuensi kecepatan dan eksitasi ditampilkan dalam Fig. 3. Thegaris lurus mewakili setiap order setengah dan empat frekuensi alam ditunjukkan oleh garis horizontal. Kecepatan yang sesuai dengan frekuensi resonansi terjadi di persimpanganJalur horisontal dan garis mesin-order.Respon getaran torsional paksa dapat diperolehmenggunakan metode penjumlahan modal [14] untuk memberikan manaΘr s, adalah amplitudo pada posisi r-th karena amplitudo torsi Ts pada posisi s-th; Ω adalah eksitasifrekuensi;Ψ n r, adalah bentuk n-th modus dievaluasi di r-thposisi; Ωn, mn, dan ζn adalah n-th frekuensi alami melingkar,modal massa dan redaman rasio masing-masing.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

penempatan ditunjukkan dengan garis-gaya yang berbeda.
Torsi elastis relatif antara elemen inersia di
setiap T kiiiiii frekuensi, 1 1, 1 + + + = Θ - Θ (), di mana Θi adalah amplitudo relatif getaran torsional gratis di setiap inersia
massa untuk amplitudo satuan derajat rotasi pada bebas akhir
sistem shafting.
hubungan antara berbagai perintah mesin
kecepatan dan frekuensi eksitasi ditunjukkan pada Gambar. 3.
garis lurus mewakili masing-masing setengah pesanan dan pertama empat frekuensi alami ditunjukkan oleh garis horizontal. Kecepatan yang sesuai dengan frekuensi resonansi terjadi di persimpangan
dari garis-garis horizontal dan garis mesin-order.
Respon getaran torsional yang terpaksa dapat diperoleh
dengan menggunakan metode penjumlahan modal [14] memberi mana
Θr s, adalah amplitudo di r yang posisi th karena Ts torsi amplitudo di s-th posisi; ω adalah eksitasi
frekuensi;
ψ nr, adalah bentuk modus n-th dievaluasi pada r-th
posisi; ωn, mn, dan ζn adalah n-th frekuensi alami melingkar,
massa modal dan rasio redaman masing-masing.