conclusionWe have witnessed tremend

conclusion
We have witnessed tremendous advances in our understand-
ing of the pathogenesis and the treatment of diabetes mel-
litus since the discovery of insulin by Banting and Best in
1921 (Rosenfeld 2002). Laboratory animal research contin-
ues to play a pivotal role, not only by increasing our knowl-
edge of the causes and pathogenesis of this costly disease
but also by helping identify potential therapeutic and inter-
ceptive modalities. Researchers have heretofore devised at
least 125 distinct methods for prevention or delay of type 1
diabetes in the NOD mouse model (Atkinson and Leiter
1999), and although findings in rodents cannot always be directly extrapolated to the human model, investigations of
NOD mice have at minimum enhanced our understanding of
the complexity of the disease. Together with advances in
molecular biology, continued gains from laboratory animal
research hold the promise not only to prevent but also to
identify a cure for this devastating disorder.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

kesimpulanKita telah menyaksikan kemajuan luar biasa dalam memahami kami-ing Patogenesis dan perawatan diabetes mel -Litus sejak penemuan insulin oleh Banting dan terbaik dalam1921 (Rosenfeld 2002). Laboratorium penelitian hewan contin-UES memainkan peran yang sangat penting, tidak hanya dengan meningkatkan pengalaman kami-tepi penyebab dan patogenesis penyakit ini mahaltetapi juga dengan membantu mengidentifikasi potensi terapeutik dan inter-modalitas ceptive. Para peneliti telah sebelum merancang disetidaknya 125 metode berbeda untuk pencegahan atau penundaan tipe 1diabetes dalam model mouse MENGANGGUK (Atkinson dan Leiter1999), dan meskipun temuan di tikus tidak selalu dapat langsung diolahkan lagi untuk model manusia, penyelidikanTikus MENGANGGUK telah minimal meningkatkan pemahaman kita tentangkompleksitas dari penyakit. Dengan kemajuan dalambiologi molekuler, lanjutan keuntungan dari hewan laboratoriumpenelitian memegang janji tidak hanya untuk mencegah tetapi juga untukmengidentifikasi obat untuk gangguan yang menghancurkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kesimpulan
Kami telah menyaksikan kemajuan yang luar biasa dalam pemahaman kita
ing dari patogenesis dan pengobatan diabetes melitus
litus sejak penemuan insulin oleh Banting dan Best di
1921 (Rosenfeld 2002). Hewan laboratorium penelitian contin
nilai-memainkan peran penting, tidak hanya dengan meningkatkan pengetahuan kita
tepi penyebab dan patogenesis penyakit mahal ini
, tetapi juga dengan membantu mengidentifikasi potensi terapi dan antar
modalitas ceptive. Para peneliti telah sampai sekarang dibuat di
setidaknya 125 metode yang berbeda untuk pencegahan atau penundaan tipe 1
diabetes dalam model tikus NOD (Atkinson dan Leiter
1999), dan meskipun temuan pada tikus tidak selalu dapat langsung diekstrapolasi dengan model manusia, penyelidikan dari
tikus NOD memiliki minimum ditingkatkan pemahaman kita tentang
kompleksitas penyakit. Bersama dengan kemajuan dalam
biologi molekuler, keuntungan lanjutan dari hewan laboratorium
penelitian memegang janji tidak hanya untuk mencegah tetapi juga untuk
mengidentifikasi obat untuk gangguan ini menghancurkan.