For wives the American women’s asso

For wives the American women’s association organization organizes group expeditions into the old city of Delhi to buy jewelry and go sightseeing. “A lot of women don’t feel comfortable going out, even shopping, alone.” Says Diane Hughey, the coordinator of embassies Community Liaison Office.
American land seems to fulfil a certain need. It is a study in how people grapple with culture shock…Judy Hansen, wife of a World Bank economist, remembers bursting into tears when she couldn’t find an open drugstore to buy medicine for strange, itching welts that had appeared on her legs. It was June. 110 degrees “I came back to the house.” she recalls, “and she said: I just want to go home. I can’t take it anymore.
If you are at all inclined to withdraw from the local culture, as anyone in the throes of country and culture shock surely is, these communities provide the perfect haven. Indeed, even for expats who are not inclined to withdraw, the lure of the expat world is almost irresistible. In their most completely developed form, these communities are the answer to every burned-out, culture-bashing expat’s periodic prayer: living abroad without leaving home.
A Save Harbor
While expat subcultures are a decidedly mixed blessing, at right moments and in the right dose they serve legitimate, important needs. Every expat, no matter how earnest and sincere about crossing cultures, needs to get away and from the craziness of Bangkok or New York. After another day of culture “experiences” –eight or nine hours of offending and being offended by people, not understanding and not being understood by people, causing scenes, and otherwise making a fool of yourself, and all the while trying very hard to be a sensitive, nonjudgmental, open-minded, and genuinely decent human being –who doesn’t need to unwind in a setting where everyone speaks your language, comes from your culture, and thinks you are normal? This isn’t avoiding the local culture; it’s just resting up from it. The expect colony can also be a welcome refuge for nonworking spouse who, unlike working expats, have no ready-made structure to slip into overseas or an office full of people waiting to interact with them. They have no structure expect what they can cobble together themselves, and no one waiting for them. Moreover, as we noted in chapter 1, spouses typically spend much more time in the local culture than do employees, getting a much bigger dose of country and culture shock. Isolated, lonely, and bored, spouses find an oasis of calm and much-needed companionship and support in the local expat subculture. There’s nothing wrong with wanting to read a newspaper from home, swap stories or compare notes with compatriots, or play a home-country sport that’s not played in your overseas post. Expat subcultures can also be a great boon at holiday time, when traditions from home can be celebrated and maintained, and during important rites of passage, when expats feel a special need to connect to their own culture somehow. They also meet a number of important needs of the teenage children of expat families.
If avoidance always leads to spending more time in the expat subculture, that is not altogether a bad thing. At certain times, under certain circumstances, the foreign subculture offers expats a lifeline that keeps them from sinking beneath the weight of all the foreignness around them.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Untuk istri organisasi perempuan Amerika Asosiasi mengatur grup ekspedisi ke kota old Delhi untuk membeli perhiasan dan pergi tamasya. "Banyak perempuan tidak merasa nyaman keluar, bahkan belanja, sendirian." Kata Diane Hughey, Koordinator Kedutaan kantor penghubung masyarakat.Tanah Amerika tampaknya memenuhi kebutuhan tertentu. Ini adalah studi di bagaimana orang bergulat dengan kejutan budaya...Judy Hansen, istri dari seorang ekonom Bank Dunia, mengingat meledak menangis ketika ia tidak bisa menemukan apotek terbuka untuk membeli obat untuk aneh, gatal bilur-bilur yang telah muncul di kakinya. Itu adalah Juni. 110 derajat "Aku datang kembali ke rumah." ia ingat, "dan dia berkata: saya hanya ingin pulang ke rumah. Saya tidak tahan lagi.Jika Anda di semua cenderung untuk menarik dari budaya lokal, seperti yang ada dalam pergolakan negara dan kejutan budaya yang pasti, komunitas ini menyediakan surga sempurna. Memang, bahkan untuk ekspatriat yang tidak cenderung untuk menarik, daya tarik dunia expat hampir tak tertahankan. Dalam bentuk yang paling benar-benar dikembangkan, komunitas ini adalah jawaban untuk doa periodik setiap lelah, budaya-bashing expat: tinggal di luar negeri tanpa meninggalkan rumah.Simpan pelabuhanSementara pendatang subkultur berkat campuran jelas, pada saat-saat yang tepat dan dosis yang tepat mereka melayani kebutuhan yang sah dan penting. Setiap expat, tidak peduli bagaimana sungguh-sungguh dan tulus tentang persimpangan budaya, perlu untuk mendapatkan jauh dan dari kegilaan dari Bangkok atau New York. Setelah hari yang lain budaya "pengalaman" – delapan atau sembilan jam menyinggung dan tersinggung oleh orang-orang, tidak memahami dan tidak dipahami oleh orang-orang, menyebabkan adegan, dan jika tidak mempermalukan diri sendiri, dan sekaligus berusaha sangat keras untuk menjadi sensitif, tidak menghakimi, berpikiran terbuka, dan benar-benar layak manusia-yang tidak perlu untuk bersantai dalam suasana yang mana semua orang berbicara bahasa Anda, berasal dari budaya Anda, dan berpikir Anda normal? Ini bukan menghindari budaya lokal; ini adalah hanya beristirahat dari itu. Koloni expect juga dapat menjadi tempat berlindung yang selamat datang bagi pasangan kerja yang, tidak seperti kerja ekspatriat, memiliki struktur tidak siap pakai untuk masuk ke luar negeri atau kantor yang penuh dengan orang-orang yang menunggu untuk berinteraksi dengan mereka. Mereka memiliki struktur tidak mengharapkan apa mereka dapat kasar bersama mereka sendiri, dan tidak ada yang menunggu mereka. Selain itu, seperti yang kita perhatikan dalam Bab 1, pasangan biasanya menghabiskan lebih banyak waktu dalam budaya lokal daripada karyawan, mendapatkan dosis yang jauh lebih besar dari negara dan kejutan budaya. Pasangan terisolasi, kesepian dan bosan, menemukan sebuah oasis tenang dan dibutuhkan banyak persahabatan dan dukungan di subkultur expat lokal. Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk membaca koran dari rumah, bertukar cerita atau membandingkan catatan dengan sebangsanya, atau bermain olahraga rumah-negara yang tidak dapat diputar dalam posting Anda luar negeri. Expat subkultur juga dapat anugerah yang besar pada waktu hari libur, ketika tradisi dari rumah dapat dirayakan dan dipertahankan, dan selama ritus peralihan penting, ketika ekspatriat merasa kebutuhan khusus untuk terhubung ke budaya mereka sendiri entah bagaimana. Mereka juga memenuhi beberapa kebutuhan penting anak-anak remaja expat keluarga.Jika penghindaran selalu mengarah untuk menghabiskan lebih banyak waktu di subkultur expat, itu tidak sama sekali hal yang buruk. Pada waktu tertentu, dalam keadaan tertentu, subkultur asing menawarkan ekspatriat tali penyelamat yang membuat mereka dari tenggelam di bawah berat semua keasingan di sekitar mereka.