Agency theory predicts that manager

Agency theory predicts that manager-shareholder conflicts lead to agency costs, which hurt shareholder value (Jensen, 1986). Previous literature has proposed numerous mechanisms, including both dividends and institutional investors that mitigate agency costs. Through cash disbursement that reduces free cash flow at the firm, dividends can be used as a monitoring device that reduces agency costs, including managers’ consumption of perks and overinvestment (Grossman and Hart, 1980; Easterbrook, 1984; Jensen, 1986). Through strengthened corporate governance, institutional investors with certain characteristics serve as monitors and mitigate agency costs. Such monitoring have been reflected by monitoring institutions’ influences on executive compensation, earning management, and mergers and acquisitions (Hartzell and Starks, 2003; Khan, Dharwadkar, and Brandes, 2005; Velury and Jenkins, 2006).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Badan Teori memprediksi bahwa manajer-pemegang saham konflik mengakibatkan biaya keagenan, yang terluka nilai pemegang saham (Jensen, 1986). Sastra sebelumnya telah mengusulkan berbagai mekanisme, termasuk dividen dan investor institusi yang mengurangi biaya keagenan. Melalui pembayaran tunai yang mengurangi arus kas bebas di perusahaan, dividen dapat digunakan sebagai alat pemantauan yang mengurangi biaya agen, termasuk manajer konsumsi tunjangan dan overinvestment (Grossman dan Hart, 1980; Easterbrook, 1984; Jensen, 1986). Melalui memperkuat tata kelola, investor institusi dengan karakteristik tertentu melayani sebagai monitor dan mengurangi biaya keagenan. Seperti pemantauan telah tercermin oleh pemantauan lembaga pengaruh kompensasi eksekutif, manajemen pendapatan, dan merger dan akuisisi (Hartzell dan Starks, 2003; Khan, Dharwadkar, dan Brandes, 2005; Velury dan Jenkins, 2006).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Badan teori memprediksi bahwa konflik manajer-pemegang saham menyebabkan biaya agensi, yang terluka nilai pemegang saham (Jensen, 1986). Literatur sebelumnya telah mengusulkan berbagai mekanisme, termasuk kedua dividen dan investor institusi yang mengurangi biaya agensi. Melalui pencairan kas yang mengurangi free cash flow di perusahaan, dividen dapat digunakan sebagai perangkat monitoring yang mengurangi biaya agensi, termasuk konsumsi manajer tunjangan dan overinvestment (Grossman dan Hart, 1980; Easterbrook, 1984; Jensen, 1986). Melalui tata kelola perusahaan diperkuat, investor institusi dengan karakteristik tertentu berfungsi sebagai monitor dan mengurangi biaya agensi. Pemantauan tersebut telah tercermin dengan memantau pengaruh lembaga 'kompensasi eksekutif, manajemen laba, dan merger dan akuisisi (Hartzell dan Starks, 2003; Khan, Dharwadkar, dan Brandes, 2005; Velury dan Jenkins, 2006).