Competitive intensity, defined as t

Competitive intensity, defined as the degree to which a firm faces competition in a specific product market (Jaworski & Kohli 1993), may have a moderating effect on the strategy – competitive advantage link. Specifically, in the hotel industry, which is characterized by intense competition, customers have many alternative options to satisfy their needs and wants and can easily switch supplier (Tsai, Chou & Kuo 2008). In this situation, firms are forced to develop strategies, such as those protecting the environment, in a way that satisfies their customers better than the competition (Arora & Cason 1995). Therefore, in highly competitive environments, adopting environmental marketing strategies helps firms gain a strong advantage over key competitors, which is difficult to negate (Lanerak, Peelen & van der Veen 1998). Thus :

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

intensitas persaingan, didefinisikan sebagai sejauh mana perusahaan menghadapi persaingan di pasar produk tertentu (Jaworski & kohli 1993), mungkin memiliki efek moderat pada strategi - Link keunggulan kompetitif. khusus, di industri perhotelan, yang ditandai dengan persaingan yang ketat,pelanggan memiliki banyak pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dan dapat dengan mudah beralih pemasok (tsai, chou & kuo 2008). dalam situasi ini, perusahaan dipaksa untuk mengembangkan strategi, seperti yang melindungi lingkungan, dengan cara yang memuaskan pelanggan mereka lebih baik dari kompetisi (arora & Cason 1995). Oleh karena itu, dalam lingkungan yang sangat kompetitif,mengadopsi strategi pemasaran lingkungan membantu perusahaan mendapatkan keuntungan kuat atas pesaing utama, yang sulit untuk meniadakan (lanerak, peelen & van der Veen 1998). demikian:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Intensitas kompetitif, didefinisikan sebagai tingkat yang perusahaan menghadapi persaingan di pasar produk tertentu (Jaworski & Kohli 1993), mungkin memiliki efek yang moderat pada strategi-link keunggulan kompetitif. Secara khusus, dalam industri hotel, yang ditandai dengan persaingan yang ketat, Pelanggan memiliki berbagai alternatif pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dan dapat dengan mudah beralih pemasok (Tsai, Chou & Kuo 2008). Dalam situasi ini, perusahaan dipaksa untuk mengembangkan strategi, seperti yang melindungi lingkungan, dalam cara yang memuaskan pelanggan mereka lebih baik daripada kompetisi (Arora & Cason 1995). Oleh karena itu, dalam lingkungan yang sangat kompetitif, mengadopsi strategi pemasaran lingkungan membantu perusahaan memperoleh keuntungan yang kuat atas pesaing utama, yang sulit untuk meniadakan (Lanerak, Peelen & van der Veen 1998). Dengan demikian: