Bandura (1986) cautioned that recip

Bandura (1986) cautioned that reciprocality does not mean
symmetry in strength or temporal patterning of bidirectional
influence. Environmental influences may be stronger than
behavioral or personal ones in some contexts or at certain
points during behavioral interaction sequences. For example,
in schools with a highly structured curriculum or a restrictive
code for classroom conduct, many forms of self-regulated
learning such as student planning or self-reward may be
stifled. Conversely, in schools in which situational constraints
are limited, such as alternative schools, personal or behavioral
factors may be the dominant influence regulating functioning.
Self-regulated learning occurs to the degree that a student can
use personal (i.e., self-) processes to strategically regulate
behavior and the immediate learning environment.
There are three general classes of strategies for increasing
the regulatory influence of person (self-) processes (Thoresen
& Mahoney, 1974): strategies designed to control behavior,
the environment, or covert processes. Behavioral self-regulation
is depicted in triadic terms in Figure 1. A student's
proactive use of a self-evaluation strategy (e.g., checking math
homework) will provide information about accuracy and
whether checking must continue through enactive feedback.
In this reciprocal depiction, causation is personally (self-)
initiated, implemented through use of strategies, and enactively
regulated through perceptions of efficacy. Thus selfefficacy
serves as a sort of thermostat that regulates strategic
efforts to acquire knowledge and skill through a cybernetic
feedback loop (see Carver & Scheier, 1981).
Environmental self-regulation is illustrated in triadic terms
in Figure 1 as well. A student's proactive use of an environmental
manipulation strategy (e.g., arranging a quiet study
area for completing school work at home) would involve an
intervening behavioral sequence of room-altering responses

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Bandura (1986) memperingatkan bahwa reciprocality tidak berartisimetri dalam kekuatan atau sementara pola bidirectionalpengaruh. Pengaruh lingkungan dapat lebih kuat dariperilaku atau pribadi yang dalam beberapa konteks atau jam tertentupoin selama interaksi perilaku urutan. Misalnya,di sekolah dengan kurikulum yang sangat terstruktur atau ketatPedoman untuk kelas perilaku, banyak bentuk diri diaturbelajar seperti mahasiswa perencanaan atau memanjakan diri mungkinmenahan. Sebaliknya, di sekolah-sekolah di kendala yang situasionalterbatas, seperti sekolah-sekolah alternatif, pribadi atau perilakufaktor mungkin dominan mempengaruhi berfungsi mengatur.Belajar mandiri diatur terjadi ke tingkat yang siswa dapatmenggunakan pribadi (yaitu, diri-) proses strategis dan mengaturperilaku dan lingkungan belajar segera.Ada tiga kelas umum strategi untuk meningkatkanPeraturan pengaruh orang (self-) proses (Thoresen& Mahoney, 1974): strategi yang dirancang untuk mengontrol perilaku,lingkungan, atau rahasia proses. Pengaturan diri perilakudigambarkan dalam istilah-istilah triadic dalam gambar 1. Siswaproaktif penggunaan strategi evaluasi diri (misalnya, memeriksa matematikapekerjaan rumah) akan memberikan informasi tentang akurasi danApakah memeriksa harus terus melalui umpan balik enactive.Dalam gambaran timbal balik, penyebaban adalah pribadi (self-)dimulai, dilaksanakan melalui penggunaan strategi, dan enactivelydiatur melalui persepsi efektivitas. Dengan demikian selfefficacyberfungsi sebagai semacam termostat yang mengatur strategisupaya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui cyberneticsaran atau masukan loop (Lihat pemahat & Scheier, 1981).Lingkungan pengaturan diri yang digambarkan dalam istilah-istilah triadicpada gambar 1 juga. Siswa proaktif penggunaan lingkunganmanipulasi strategi (misalnya, mengatur sebuah studi yang tenangArea untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah di rumah) akan melibatkanintervensi perilaku urutan mengubah kamar tanggapan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bandura (1986) mengingatkan bahwa reciprocality tidak berarti
simetri dalam kekuatan atau pola temporal dua arah
pengaruh. Pengaruh lingkungan mungkin lebih kuat dari
yang perilaku atau pribadi dalam beberapa konteks tertentu atau
titik selama urutan interaksi perilaku. Misalnya,
di sekolah-sekolah dengan kurikulum yang sangat terstruktur atau membatasi
kode untuk melakukan kelas, banyak bentuk self regulated
learning seperti perencanaan siswa atau self-reward dapat
tertahan. Sebaliknya, di sekolah-sekolah di mana kendala situasional
terbatas, seperti sekolah alternatif, pribadi atau perilaku
faktor mungkin pengaruh dominan mengatur berfungsi.
Self-regulated learning terjadi pada tingkat bahwa seorang siswa dapat
menggunakan personal (yaitu, diri) proses untuk strategis mengatur
perilaku dan lingkungan belajar langsung.
Ada tiga kelas umum strategi untuk meningkatkan
pengaruh regulasi orang (diri) proses (Thoresen
& Mahoney, 1974): strategi yang dirancang untuk mengontrol perilaku,
lingkungan, atau proses rahasia. Self-regulation perilaku
digambarkan dalam istilah triadic pada Gambar 1. siswa
menggunakan proaktif dari strategi evaluasi diri (misalnya, memeriksa matematika
PR) akan memberikan informasi tentang akurasi dan
apakah pemeriksaan harus terus melalui umpan balik enactive.
Dalam timbal balik penggambaran, penyebab secara pribadi (self)
dimulai, dilaksanakan melalui penggunaan strategi, dan enactively
diatur melalui persepsi keberhasilan. Jadi selfefficacy
berfungsi sebagai semacam termostat yang mengatur strategis
upaya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui cybernetic
umpan balik (lihat Carver & Scheier, 1981).
self-regulation Lingkungan diilustrasikan dalam hal triadic
pada Gambar 1 juga. Penggunaan proaktif Seorang siswa dari lingkungan
strategi manipulasi (misalnya, mengatur sebuah penelitian yang tenang
daerah untuk menyelesaikan tugas sekolah di rumah) akan melibatkan
intervensi urutan perilaku tanggapan kamar-mengubah