Job SegregationLooking generally at

Job Segregation
Looking generally at men’s and
women’s employment it is clear that
there are enormous differences in the
types of job which women and men do,
the pay they receive, the hours they
work, the skills they acquire and their
patterns of employment. Women’s
work is almost always lower paid,
lacks a craft tradition, has weaker trade
union organization and is of unskilled
status. The work is often deemed
inferior because women do it. All these
differences help to contribute towards
women’s lack of power in
employment. Women are segregated
into jobs that are sex-typed “women’s

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pekerjaan pemisahan
umumnya memandang pria dan
pekerjaan perempuan itu adalah jelas bahwa
ada perbedaan besar dalam
jenis pekerjaan yang perempuan dan laki-laki lakukan,
membayar mereka menerima, jam mereka
bekerja, mereka memperoleh keterampilan dan mereka
pola kerja. Wanita
kerja hampir selalu rendah dibayar,
tidak memiliki tradisi kerajinan, memiliki lemah perdagangan
organisasi persatuan dan tidak terampil
status. Kerja sering dianggap
inferior karena perempuan melakukannya. Semua ini
perbedaan membantu untuk berkontribusi terhadap
wanita kurangnya daya di
pekerjaan. Perempuan dipisahkan
ke pekerjaan yang diketik seks "wanita

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Job Pemisahan
Mencari umumnya pada laki-laki dan
pekerjaan perempuan jelas bahwa
ada perbedaan besar dalam
jenis pekerjaan yang perempuan dan laki-laki,
gaji yang mereka terima, jam mereka
bekerja, keterampilan yang mereka mendapatkan dan mereka
pola kerja. Wanita
bekerja hampir selalu dibayar lebih rendah,
tidak memiliki tradisi kerajinan, memiliki perdagangan lemah
organisasi serikat pekerja dan dari tidak terampil
status. Karya ini sering dianggap
lebih rendah karena wanita melakukannya. Semua ini
perbedaan membantu untuk memberikan kontribusi terhadap
kurangnya perempuan kekuasaan dalam
pekerjaan. Perempuan dipisahkan
ke dalam pekerjaan yang sex-mengetik "perempuan