positoning in the commercial sector

positoning in the commercial sector
perhaps because this sector has embraced this positioning concept for decades, great examples of clear positioning and the value proposition are easy to find, as suggested in table 9.1. in the focus column, we have linked these value propositions to social marketing theories and models we have discussed in prior chapters: benefits, barriers, and competition. one new option, now that we have introduced the positioning concept, would be a focus on repositioning -- where a brand manager is interested in moving a product from its current location in the mind of target markets to a new, more desirable one (see figure 9.3)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Positoning di sektor komersial
mungkin karena sektor ini telah memeluk ini posisi konsep selama beberapa dekade, contoh besar jelas posisi dan proposisi nilai yang mudah untuk menemukan, sebagai disarankan dalam tabel 9.1. di kolom fokus, kami telah menghubungkan nilai proposisi ini untuk teori-teori pemasaran sosial dan model yang telah kita bahas dalam bab-bab sebelumnya: manfaat, hambatan, dan kompetisi. salah satu opsi baru, sekarang bahwa kami telah memperkenalkan konsep posisi, akan fokus pada reposisi--mana seorang manajer merek tertarik dalam perpindahan dari lokasi saat ini dalam pikiran dari target pasar ke yang baru, lebih diinginkan (Lihat gambar 9.3)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

positoning di sektor komersial
mungkin karena sektor ini telah memeluk konsep positioning ini selama beberapa dekade, contoh besar posisi yang jelas dan proposisi nilai yang mudah untuk menemukan, seperti yang disarankan dalam tabel 9.1. di kolom fokus, kami telah menghubungkan proposisi nilai ini untuk teori-teori pemasaran sosial dan model yang telah kita bahas dalam bab-bab sebelumnya: manfaat, hambatan, dan persaingan. satu opsi baru, sekarang kami telah memperkenalkan konsep positioning, akan fokus pada reposisi - di mana seorang manajer merek tertarik untuk pindah produk dari lokasi saat ini di benak target pasar yang baru, lebih diinginkan satu (lihat Angka 9.3)