Sebuah model makroekonomi yang sama inflasi dipekerjakan untuk Ghana oleh Chhibber dan Shafik [9]. Penelitian ini, yang mencakup periode 1965-1988, menunjukkan bahwa pertumbuhan uang beredar merupakan salah satu variabel penting yang menjelaskan proses inflasi Ghanian. Variabel seperti nilai tukar resmi dan upah riil tidak bisa mengerahkan pengaruh yang signifikan terhadap inflasi. Namun, hubungan positif yang signifikan yang ditemukan antara nilai tukar paralel dan tingkat harga umum. Masih pada masalah inflasi, Chhibber [8] mengusulkan bahwa hanya ada satu hubungan antara nilai tukar dan inflasi harga. Mendasarkan argumennya pada studi empiris beberapa negara Afrika, salah satu kesimpulan utamanya adalah devaluasi yang bisa memberikan tekanan ke atas pada tingkat harga umum melalui biaya peningkatan produksi dalam jangka pendek. Sejauh Chhibber yang bersangkutan, sejauh mana devaluasi mata uang lokal akan menimbulkan inflasi sebagian besar merupakan fungsi dari dampak langkah kebijakan tersebut pada pendapatan dan belanja (anggaran) pemerintah, bersama-sama dengan kebijakan moneter yang bersamaan dikejar .
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
