Returning to Sweden, with his fathe

Returning to Sweden, with his father after bankruptcy of his family business, he then devoted himself to the study of explosives, and especially to the save manufacture and use of nitroglycerine (discovered in 1847 by Acanio Sobrero, one of his fellow students under Theophile-Jules Pelouze at the University of Turin). A big explosion occurred on 2 September 1864 at his factory in Heleneborg in Stockholm, killing five people. Among them was his younger brother, Emil.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kembali ke Swedia, dengan ayahnya setelah kebangkrutan bisnis keluarga, ia kemudian mengabdikan dirinya untuk penelitian bahan peledak, dan terutama untuk menyimpan pembuatan dan penggunaan nitrogliserin (ditemukan pada 1847 oleh Acanio Sobrero, salah satu murid-muridnya sesama di bawah Theophile-Jules Pelouze di Universitas Turin). Ledakan besar terjadi pada 2 September 1864 di pabriknya di meninggal di Stockholm, menewaskan lima orang. Di antara mereka adalah adiknya, Emil.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kembali ke Swedia, dengan ayahnya setelah kebangkrutan bisnis keluarganya, ia kemudian mengabdikan dirinya untuk mempelajari bahan peledak, dan terutama untuk menyimpan pembuatan dan penggunaan nitrogliserin (ditemukan pada tahun 1847 oleh Acanio Sobrero, salah seorang siswa sesama bawah Theophile- Jules Pelouze di Universitas Turin). Sebuah ledakan besar terjadi pada 2 September 1864 di pabriknya di Heleneborg di Stockholm, menewaskan lima orang. Di antara mereka adalah adiknya, Emil.