Development of Corporate Governance

Development of Corporate Governance (CG) in Malaysia
In 1992, the Cadbury Report stress on CG in Malaysia. Because of this, Audit Committee as a watchdog has been established. It also acts as the internal control mechanism for every company listed in London Stock Exchange. In relation to the event, Malaysian accountants began discussing this issue. During that time, Audit Committee was recognized as to develop internal control as this is also a good management practice.
During the Asian financial crisis in 1997, corporate governance and corporate responsibility became a much-debated topic as several unethical conducts further corroded capital investor‟s confidence. Authority has to take critical measure to revive the investor‟s confidence. One of the approaches is to deal straight with corporate governance.
The development of corporate governance in Malaysia during the last decade can be summarized as follows:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pengembangan tata kelola perusahaan (CG) di MalaysiaPada tahun 1992, laporan Cadbury stres pada CG di Malaysia. Karena ini, Komite Audit sebagai pengawas telah didirikan. Itu juga bertindak sebagai mekanisme kontrol internal untuk setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham London. Berkaitan dengan acara, akuntan Malaysia mulai membahas masalah ini. Selama waktu itu, Komite Audit diakui mengembangkan kontrol internal seperti ini adalah juga praktik manajemen yang baik.Selama krisis keuangan Asia tahun 1997, corporate governance dan tanggung jawab korporat menjadi topik banyak diperdebatkan sebagai beberapa yang tidak etis melakukan jauh berkarat investor‟s modal kepercayaan. Otoritas harus mengambil kritis ukuran untuk menghidupkan kembali kepercayaan investor‟s. Salah satu pendekatan adalah untuk berhubungan langsung dengan tata kelola perusahaan.Pengembangan tata kelola perusahaan di Malaysia selama dekade terakhir dapat diringkas sebagai berikut:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pengembangan Corporate Governance (CG) di Malaysia
Pada tahun 1992, Cadbury Report stres pada CG di Malaysia. Karena itu, Komite Audit sebagai pengawas telah didirikan. Hal ini juga bertindak sebagai mekanisme pengendalian internal untuk setiap perusahaan yang tercatat di Bursa Efek London. Sehubungan dengan acara tersebut, akuntan Malaysia mulai membahas masalah ini. Selama waktu itu, Komite Audit diakui untuk mengembangkan pengendalian internal karena ini juga merupakan praktik manajemen yang baik.
Selama krisis keuangan Asia pada tahun 1997, tata kelola perusahaan dan tanggung jawab perusahaan menjadi topik yang banyak diperdebatkan karena beberapa perilaku yang tidak etis investor modal lebih lanjut berkarat " kepercayaan s. Otoritas harus mengambil langkah penting untuk menghidupkan kembali investor "s kepercayaan diri. Salah satu pendekatan adalah untuk menangani langsung dengan tata kelola perusahaan.
Perkembangan tata kelola perusahaan di Malaysia selama dekade terakhir dapat diringkas sebagai berikut: