There is another type of capital th

There is another type of capital that, while less tangible than physical capital, is just as important to the economy's production. Human capital is the accumulation of investments in people. The most important type of human capital is education. Like all forms of capital, education represents an expenditure of resources at one point in time to raise productivity in the future. but, unlike an investment in other forma of capital, an invesment in education is tied to a specifik person, and this linkage is what makes it human capital.
Not surprisingly, workers with more human capital on average earn more than those with less human capital. Collage graduates in the united states, for example, earn about 65 percent more than those workers who end their education with a high school diploma. This large difference has been documented in many countries, where educated workers are in scarce supply.
It is easy to see why education raises wages from the perspective of supply and demand. Firms - the demanders of labor - are willing to pay more for the highly educated because highly educated workers have higher marginal products. Workers - the supplier of labor - are willing to pay the cost of becoming educated only if there is reward for doing so. In essence, the difference in wages between highly educated workers and less educated workers may be considered a compensating differential for the cost of becoming educated.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Terdapat jenis lain dari modal yang, sementara kurang nyata daripada modal fisik, adalah sama pentingnya untuk produksi ekonomi. Modal manusia adalah akumulasi investasi di orang. Jenis modal manusia yang terpenting adalah pendidikan. Seperti semua bentuk modal, pendidikan mewakili pengeluaran sumber daya pada satu titik dalam waktu untuk meningkatkan produktivitas di masa depan. Tapi, tidak seperti investasi dalam forma lain modal, investasi dalam pendidikan terikat specifik seseorang, dan hubungan ini adalah apa yang membuatnya modal manusia.Tidak mengherankan, pekerja dengan modal lebih manusia rata-rata menghasilkan lebih banyak dibandingkan dengan modal kurang manusia. Kolase lulusan di Amerika Serikat, misalnya, mendapatkan sekitar 65 persen lebih dari para pekerja yang mengakhiri pendidikan mereka dengan ijazah sekolah tinggi. Perbedaan besar ini telah didokumentasikan di banyak negara, di mana pekerja berpendidikan tinggi yang langka pasokan.Sangat mudah untuk melihat mengapa pendidikan menimbulkan upah dari perspektif Penawaran dan permintaan. Perusahaan - demanders tenaga kerja - bersedia membayar lebih untuk berpendidikan karena pekerja berpendidikan tinggi produk marjinal. Pekerja - supplier tenaga kerja - bersedia membayar biaya menjadi dididik hanya jika ada hadiah untuk melakukannya. Pada dasarnya, perbedaan upah antara pekerja berpendidikan dan kurang berpendidikan pekerja dapat dianggap sebagai kompensasi diferensial untuk biaya menjadi dididik.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ada lagi jenis modal itu, sementara kurang nyata dibandingkan modal fisik, sama pentingnya dengan produksi perekonomian. Modal manusia adalah akumulasi dari investasi pada orang. Jenis yang paling penting sumber daya manusia adalah pendidikan. Seperti semua bentuk modal, pendidikan merupakan pengeluaran sumber daya pada satu titik waktu untuk meningkatkan produktivitas di masa depan. tapi, tidak seperti investasi dalam forma modal lain, sebuah investasi dalam pendidikan terkait dengan specifik orang, dan hubungan ini adalah apa yang membuatnya sumber daya manusia.
Tidak mengherankan, pekerja dengan modal lebih manusiawi rata-rata berpenghasilan lebih dari orang-orang dengan modal manusia kurang . Lulusan kolase di Amerika Serikat, misalnya, memperoleh sekitar 65 persen lebih dari para pekerja yang mengakhiri pendidikan mereka dengan ijazah sekolah tinggi. Perbedaan besar ini telah didokumentasikan di banyak negara, di mana para pekerja berpendidikan pasokan langka.
Sangat mudah untuk melihat mengapa pendidikan meningkatkan upah dari perspektif penawaran dan permintaan. Perusahaan - yang permintan tenaga kerja - bersedia membayar lebih untuk berpendidikan tinggi karena para pekerja berpendidikan tinggi memiliki produk marjinal yang lebih tinggi. Pekerja - pemasok tenaga kerja - bersedia membayar biaya menjadi berpendidikan hanya jika ada hadiah untuk melakukannya. Pada dasarnya, perbedaan upah antara pekerja berpendidikan tinggi dan pekerja berpendidikan rendah dapat dianggap sebagai diferensial kompensasi untuk biaya menjadi terdidik.