A bit speechless at Xiao Nai's logi

A bit speechless at Xiao Nai's logic that if he was to take her home it would be inconvenient for her roommate, Wei Wei obediently allows Xiao Nai to dry her hair...which then turns into a glorious kiss.
Sigh! I am assuming only for the reason of torturing us, the cruel writer doesn't show us anything that happened after the kiss BUT does tease us with a scene of a very embarrassed Wei Wei putting makeup on her neck to cover a suspicious red mark...

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sedikit berkata-kata Xiao Nai logika bahwa jika ia mengambil rumahnya akan merepotkan bagi sekamarnya, Wei Wei patuh memungkinkan Xiao Nai kering rambut... yang kemudian berubah menjadi sebuah ciuman yang mulia. Mendesah! Saya mengasumsikan hanya untuk alasan menyiksa kami, penulis kejam tidak menunjukkan kepada kita apa yang terjadi setelah ciuman Tapi menggoda kita dengan adegan sangat malu Wei Wei mengenakan riasan lehernya untuk menutupi tanda merah mencurigakan...

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sedikit berkata-kata pada logika Xiao Nai bahwa jika ia membawanya pulang itu akan merepotkan bagi teman sekamarnya, Wei Wei patuh memungkinkan Xiao Nai kering rambutnya ... yang kemudian berubah menjadi ciuman yang mulia.
Sigh! Saya mengasumsikan hanya untuk alasan menyiksa kami, penulis kejam tidak menunjukkan apa-apa yang terjadi setelah ciuman tapi tidak menggoda kita dengan adegan dari Wei Wei meletakkan makeup sangat malu di lehernya untuk menutupi tanda merah yang mencurigakan. ..