Jatropha curcus, a perennial shrub,

Jatropha curcus, a perennial shrub, belongs to the family Euphorbiaceae. The center of origin of jatropha is uncertain, but it is believed to have originated in Mexico and Central America. It is being cultivated all over the world now. The genus Jatropha is derived from the Greek words, jatrós (doctor) and trophé (food), which alludes to its uses in medicine. It is being primarily cultivated due to its usefulness as a biofuel. It is more popular as an alternative fuel option in the developing countries compared to the United States. Though little is known in the United States, jatropha is widely viewed as a potential wonder plant in many parts of the world where longtime fuel shortages have led to development of alternative energy sources to power automobiles and factories.

Jatropha is called the wonder plant, the biodiesel tree, physic nut, Barbados nut and purging nut. It is considered a tool to combat energy poverty due to its multiple uses, most notably the production of biodiesel from oil in the seeds of its fruit. The use of jatropha in developmental programs is very popular in developing countries. Jatropha yields more oil compared to other biofuel crops and produces only 1/5 of the carbon emissions of traditional fossil fuels. Jatropha is being promoted, especially in developing countries, to make rural areas self sufficient in fuels for cooking, lighting and motive power.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jatropha curcus, semak abadi, milik keluarga Euphorbiaceae. Pusat asal dari jatropha tidak pasti, namun diyakini berasal di Meksiko dan Amerika Tengah. Yang dibudidayakan seluruh dunia sekarang. Genus Jatropha berasal dari kata Yunani, jatrós (dokter) dan trophé (makanan), yang mengacu kepada penggunaannya dalam pengobatan. Yang terutama dibudidayakan karena kegunaannya sebagai biofuel. Hal ini lebih populer sebagai pilihan bahan bakar alternatif di negara-negara berkembang dibandingkan dengan Amerika Serikat. Meskipun sedikit yang diketahui di Amerika Serikat, jatropha secara luas dipandang sebagai potensi bertanya-tanya tanaman di banyak bagian dunia mana kelangkaan bahan bakar lama telah menyebabkan pengembangan sumber energi alternatif untuk mobil listrik dan pabrik-pabrik.Jatropha disebut keajaiban tanaman, pohon biodiesel, fisik kacang, kacang Barbados dan pembersihan kacang. Hal ini dianggap sebagai alat untuk memerangi kemiskinan energi karena penggunaannya beberapa, terutama produksi biodiesel dari minyak dalam biji buahnya. Penggunaan jatropha di program pembangunan sangat populer di negara-negara berkembang. Jatropha menghasilkan minyak lebih dibandingkan dengan tanaman biofuel lainnya dan menghasilkan hanya 1/5 emisi karbon bahan bakar fosil tradisional. Jatropha sedang dipromosikan, terutama di negara-negara berkembang, untuk membuat daerah pedesaan diri cukup dalam bahan bakar untuk memasak, penerangan dan tenaga motif.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jatropha Curcus, semak abadi, milik keluarga Euphorbiaceae. Pusat asal jarak pagar tidak pasti, namun diyakini berasal di Meksiko dan Amerika Tengah. Hal ini sedang dibudidayakan di seluruh dunia sekarang. Genus Jatropha berasal dari kata Yunani, jatrós (dokter) dan trophé (makanan), yang menyinggung penggunaannya dalam pengobatan. Hal ini sedang terutama dibudidayakan karena kegunaannya sebagai biofuel. Hal ini lebih populer sebagai pilihan bahan bakar alternatif di negara-negara berkembang dibandingkan dengan Amerika Serikat. Meskipun sedikit yang diketahui di Amerika Serikat, jarak pagar secara luas dipandang sebagai tanaman heran potensial di banyak bagian dunia di mana kekurangan bahan bakar lama telah menyebabkan pengembangan sumber energi alternatif untuk daya mobil dan pabrik-pabrik. Jatropha disebut tanaman heran, pohon biodiesel, jarak pagar, Barbados kacang dan kacang membersihkan. Hal ini dianggap sebagai alat untuk memerangi kemiskinan energi karena beberapa penggunaannya, terutama produksi biodiesel dari minyak dalam biji buahnya. Penggunaan jarak pagar dalam program pembangunan sangat populer di negara-negara berkembang. Jatropha menghasilkan lebih banyak minyak dibandingkan dengan tanaman biofuel lainnya dan hanya menghasilkan 1/5 dari emisi karbon dari bahan bakar fosil tradisional. Jatropha sedang dipromosikan, terutama di negara-negara berkembang, membuat daerah pedesaan mandiri dalam bahan bakar untuk memasak, penerangan dan motif kekuasaan.