To fully consider the role of educa

To fully consider the role of education in preventing
child marriage, one must also examine the education
levels of men and the gap in education between
spouses. The differences in education levels
between spouses are thought to result in negative
National prevalence of child marriage (%)
Ratio (monogamous/polygynous)
FIGURE 6: Proportion of women aged 20–24 married by age 18, by whether union is polygynous or monogamous
TABLE A: Proportion of women aged 20–24 married by
age 18, according to number of children (per cent)
Country
No
children
1–2
children
3–4
children
5+
children
Bangladesh 13.8 83.3 100 100
Colombia 1.4 35.4 72.2 86.8
South Africa 1.6 10.7 43.1 NA
Viet Nam 0.5 27.1 72.5 NA
NA: Not available
EARLY MARRIAGE: A Harmful Traditional Practice 9
consequences related to power imbalance. Figure 8
(page 10) illustrates the proportion of women aged
20–24 married by age 18, according to the ratio
between women whose husbands or partners have
more education than they do and those with the
same education. As the overall prevalence of child
marriage increases, the ratio tends to move away
from 1. That is, in countries with higher proportions
of child marriage, it is more likely that the male partner
has received more education than the woman.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk sepenuhnya mempertimbangkan peran pendidikan dalam mencegah
pernikahan anak, orang juga harus memeriksa pendidikan
tingkat pria dan kesenjangan pendidikan antara
pasangan. Perbedaan tingkat pendidikan
antara pasangan diperkirakan menghasilkan negatif
prevalensi Nasional pernikahan anak (%)
Rasio (monogami / poligini)
GAMBAR 6: Proporsi wanita usia 20-24 menikah pada usia 18, dengan apakah serikat adalah poligini atau monogami
TABLE A: Proporsi wanita usia 20-24 menikah
usia 18, menurut jumlah anak-anak (persen)
Negara
Tidak ada
anak-anak
1-2
anak
3-4
anak
5 +
anak
Bangladesh 13,8 83,3 100 100
Kolombia 1,4 35,4 72,2 86,8
Afrika Selatan 1,6 10,7 43,1 NA
Viet Nam 0,5 27,1 72,5 NA
NA: Tidak tersedia
PERNIKAHAN DINI: A Tradisional Praktek Berbahaya 9
konsekuensi yang terkait dengan ketidakseimbangan kekuatan. Gambar 8
(halaman 10) menggambarkan proporsi wanita berusia
20-24 menikah pada usia 18, sesuai dengan rasio
antara wanita yang suami atau pasangan memiliki
lebih pendidikan daripada yang mereka lakukan dan mereka dengan
pendidikan yang sama. Sebagai prevalensi keseluruhan anak
perkawinan meningkat, rasio cenderung menjauh
dari 1. Artinya, di negara-negara dengan proporsi yang lebih tinggi
dari pernikahan anak, itu lebih mungkin bahwa pasangan laki-laki
telah menerima pendidikan lebih dari wanita itu.