Mixed findings pertaining to the re

Mixed findings pertaining to the relationship between stress, self-efficacy and nutrient intake likely result from the use of general self-efficacy scales, which are not specific to food intake behavior. Bandura [17] was one of the most prominent theorists to state that self-efficacy is primarily task-specific, and thus to measure potential behavior outcomes, measures of self-efficacy should be specific to that behavior. Importantly, displaying a high level of general self-efficacy does not indicate that an individual is efficacious in all self-efficacy components [26]. Another possible explanation is that general selfefficacy does not directly map onto eating behaviors and thus diet self-efficacy would be a more appropriate measure in assessing the moderating role of self-efficacy in the relationship between stress and food intake. Diet self-efficacy is one component of self-efficacy that depicts one’s belief in his or her ability to manage a diet even in the face of obstacles such as stress or exposure to unhealthy foods; thus, diet self-efficacy may act as a moderator between perceived stress and food intake behavior.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dicampur temuan-temuan yang berkaitan dengan hubungan antara stres, asupan diri-khasiat dan gizi yang mungkin hasil dari penggunaan umum skala kemanjuran diri, yang tidak khusus untuk makanan asupan perilaku. Bandura [17] adalah salah satu teori yang paling menonjol untuk menyatakan diri-keberhasilan terutama tugas-spesifik, dan dengan demikian untuk mengukur hasil perilaku yang potensial, langkah-langkah dari diri-kemanjuran harus spesifik untuk perilaku itu. Penting, menampilkan tingkat tinggi diri-kemanjuran umum tidak menunjukkan bahwa seorang individu berkhasiat dalam diri-kemanjuran semua komponen [26]. Lain penjelasan yang mungkin adalah bahwa selfefficacy umum tidak langsung peta ke makan perilaku dan dengan demikian diet diri-kemanjuran akan ukuran yang lebih tepat dalam menilai peran moderat diri-kemanjuran dalam hubungan antara asupan makanan dan stres. Diet diri-kemanjuran adalah salah satu komponen dari diri-khasiat yang menggambarkan satu keyakinan dalam nya atau kemampuannya untuk mengelola diet bahkan dalam menghadapi kendala seperti stres atau terkena makanan yang tidak sehat; dengan demikian, diet diri-kemanjuran dapat bertindak sebagai moderator antara stres yang dirasakan dan perilaku asupan makanan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Temuan campuran yang berkaitan dengan hubungan antara stres, self-efficacy dan asupan gizi hasilnya kemungkinan dari penggunaan skala self-efficacy umum, yang tidak spesifik untuk perilaku asupan makanan. Bandura [17] adalah salah satu teori yang paling menonjol untuk menyatakan bahwa self-efficacy terutama-tugas tertentu, dan dengan demikian untuk mengukur hasil perilaku potensial, langkah-langkah dari self-efficacy harus spesifik untuk perilaku itu. Yang penting, menampilkan tingkat tinggi umum self-efficacy tidak menunjukkan bahwa seorang individu adalah manjur dalam semua komponen self-efficacy [26]. Penjelasan lain yang mungkin adalah bahwa selfefficacy umum tidak langsung peta ke perilaku makan dan dengan demikian diet self-efficacy akan menjadi ukuran yang lebih tepat dalam menilai peran moderasi dari self-efficacy dalam hubungan antara stres dan asupan makanan. Diet self-efficacy merupakan salah satu komponen dari self-efficacy yang menggambarkan keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk mengelola diet bahkan dalam menghadapi rintangan seperti stres atau paparan makanan yang tidak sehat; dengan demikian, diet self-efficacy dapat bertindak sebagai moderator antara stres yang dirasakan dan perilaku asupan makanan.