Action research continues to grow a

Action research continues to grow as a research tradition, yet misconceptions about what it is and is not remains, even among scholars. For example, some mistakenly believe action research is only about professional development and is not a scholarly research approach. Some assume action research must be accomplished through a collaborative process with representative stakeholders, and others believe it can be done alone as an independent process. Some believe action research is about problem solving while others avoid discourse about problems altogether and prefer to focus on the positive aspects of a setting. And, some begin the research process with defined assumptions about the core issues while others have no presuppositions and follow a discovery process. The goal of this article is to point to the various ways action research is defined and applied and position it as a growing research tradition.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tindakan penelitian terus tumbuh sebagai tradisi penelitian, namun kesalahpahaman tentang apa itu dan tidak tetap, bahkan di antara ulama. Sebagai contoh, beberapa keliru percaya tindakan penelitian hanya tentang pengembangan profesional dan tidak pendekatan penelitian ilmiah. Beberapa menganggap tindakan penelitian harus dilakukan melalui proses kolaboratif dengan perwakilan pemangku kepentingan, dan lain percaya itu bisa dilakukan sendirian sebagai proses yang independen. Beberapa percaya tindakan penelitian tentang pemecahan masalah sementara yang lain menghindari wacana tentang masalah sama sekali dan memilih untuk fokus pada aspek positif dari suasana. Dan, beberapa mulai proses penelitian dengan didefinisikan asumsi tentang isu-isu inti sementara yang lain punya praanggapan tidak dan mengikuti proses penemuan. Tujuan artikel ini adalah untuk menunjuk ke berbagai cara penelitian tindakan didefinisikan dan diterapkan dan posisi itu sebagai tradisi penelitian berkembang.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

penelitian tindakan terus berkembang sebagai tradisi penelitian, namun kesalahpahaman tentang apa itu dan tidak tetap, bahkan di antara para sarjana. Sebagai contoh, beberapa keliru percaya penelitian tindakan hanya sekitar pengembangan profesional dan bukan pendekatan penelitian ilmiah. Beberapa menganggap penelitian tindakan harus dicapai melalui sebuah proses kolaboratif dengan stakeholder representatif, dan lain-lain percaya itu bisa dilakukan sendiri sebagai proses independen. Beberapa percaya penelitian tindakan adalah tentang pemecahan sementara yang lain menghindari wacana tentang masalah sama sekali dan lebih memilih untuk fokus pada aspek positif dari pengaturan masalah. Dan, beberapa memulai proses penelitian dengan asumsi yang ditetapkan tentang isu-isu inti sementara yang lain tidak memiliki prasangka dan mengikuti proses penemuan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menunjuk ke penelitian tindakan berbagai cara didefinisikan dan diterapkan dan posisi sebagai tradisi penelitian yang berkembang.