Sedikit lebih dari tiga jam dari Jakarta ada II komunitas tradisional yang telah berubah kembali mereka jauh teknologi modern from41M. Mereka tidak memiliki ponsel, menggunakan Internet, memakai sepatu atau mendengarkan radio. Hidup dalam isolasi sukarela mereka adalah kelompok rahasia yang berpaling luar. Kelompok ini hidup dekat dengan the-.city Banten dan mereka dikenal sebagai orang-orang Baduy.
Umumnya, Baduy dibagi menjadi dua kelompok: Baduy Dalam dan Baduy Luar. The Baduy Luar bertindak sebagai zona penyangga untuk menghentikan pengunjung memasuki lingkaran Suci batin, yang Baduy Dalam. Meskipun kedua kelompok yang bertelanjang kaki, sangat mudah untuk membedakan mereka. Baduy Dalam mengenakan kain putih dan hitam sebagai pakaian, sementara Baduy Luar memakai warna hitam dan pakaian lainnya seperti kita. Beberapa orang mengatakan bahwa kain hitam orang-orang Baduy Luar mengenakan merupakan indikasi bahwa mereka tidak murni lagi, bahwa mereka melanggar beberapa aturan masyarakat, seperti kesediaan mereka untuk menerima pengaruh yang modern ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Tepat setelah kita masuk ke desa terluar Baduy disebut Kaduketu, kita dapat merasakan suasana yang berbeda langsung. Kita bisa melihat wanita paruh baya berjalan-jalan dengan log di atas bahu dan anak-anak saling berkejaran dengan senyum lebar di wajah mereka mereka. Rumah-rumah tradisional Baduy di Kaduketu terbuat dari bambu yang diikat dengan kayu rotan. Tidak mungkin untuk menemukan sebuah rumah beton di dalam wilayah Baduy.
Dengan banyak pemandangan dan udara segar, Baduy menawarkan banyak hal bagi kita untuk mengeksplorasi. Anda bisa mandi di sungai atau hanya berjalan-jalan, mengamati kehidupan sehari-hari menarik Baduy. The Baduy bergantung pada pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selama musim panen, mereka akan tetap padi mereka ke gudang
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..