In both experiments, all ducks had

In both experiments, all ducks had free access to wa-ter and feed. Water was provided by drip-nipple water
supply lines (6.5–10.5 birds/nipple for experiment 1
and 2.5–4.5 birds/nipple for experiment 2) and pelleted
feeds were provided in feed troughs on the one side of
each pen (1.0–1.6 cm/bird for experiment 1 and 2.3–4.2
cm/bird for experiment 2). In the birdhouse, lighting
was continuous and the temperature was kept at 33°C
from 1 to 3 d of age and then it was reduced gradually
to approximately 25°C until 14 d of age and was kept
at approximately 16 to 22°C thereafter. The birdhouse
was ventilated by exhaust fans and the temperature

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam kedua percobaan, Semua bebek memiliki akses gratis ke wa-ter dan feed. Air disediakan oleh air menetes-puting jalur (6,5-10,5 burung/puting untuk percobaan 1 suplai dan 2,5-4,5 burung/puting untuk percobaan 2) dan pelleted Feed disediakan dalam pakan palung pada satu sisi masing-masing pena (1.0 – 1.6 cm/burung untuk percobaan 1 dan 2,3-4.2 cm/burung untuk percobaan 2). Di birdhouse, pencahayaan ini terus-menerus dan suhu tetap 33° C 1-3 d usia dan kemudian berkurang secara bertahap sekitar 25° c sampai 14 d usia dan disimpan di sekitar 16-22° C sesudahnya. Birdhouse ventilasi oleh exhaust Fan dan suhu

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam kedua percobaan, semua bebek memiliki akses bebas ke wa-ter dan pakan. Air disediakan oleh tetes-puting air
jalur pasokan (6,5-10,5 burung / puting untuk percobaan 1
dan 2,5-4,5 burung / puting untuk percobaan 2) dan pellet
feed disediakan di palung pakan di satu sisi
masing-masing pena (1,0-1,6 cm / burung untuk percobaan 1 dan 2,3-4,2
cm / burung untuk percobaan 2). Dalam sangkar burung itu, pencahayaan
adalah kontinyu dan suhu dijaga pada 33 ° C
1-3 d usia dan kemudian dikurangi secara bertahap
sampai sekitar 25 ° C sampai 14 d usia dan disimpan
pada sekitar 16 sampai 22 ° C setelahnya . Sangkar burung yang
memiliki ventilasi oleh exhaust fan dan suhu