What are our shared norms? Culture

What are our shared norms? Culture is derived from the Latin
word colere, which means “ to cultivate ” 1 , 2 At work in our
organizations, we cultivate certain types of behavior patterns or
shared norms. Sometimes these behavior patterns are more or less
similar to the ones we espouse. Many organizations use the term
“ values ” to describe their espoused or desired culture. The larger
the variance between the espoused and the actual culture, the more
likely employee engagement is negatively impacted. Organizations
engage in culture change projects all the time. Too many times,
the culture change efforts are refl ected in fanfare, posters, and big
announcements without any signifi cant changes in the way an
organization operates. Whether the disconnect is caused by a lack
of execution, an unwillingness to make diffi cult decisions, or hope
that the employees will just “ get us there ” does not really matter.
What does matter is that employees feel defl ated by the disconnect
and distrust the environment when “ what is said ” and “ what is
done ” do not match.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Apa norma kita bersama? Budaya berasal dari bahasa Latin
Colere kata, yang berarti "mengolah" 1, 2 Di tempat kerja di kami
organisasi, kami membudidayakan beberapa jenis pola perilaku atau
norma-norma bersama. Kadang-kadang pola perilaku ini lebih atau kurang
mirip dengan yang kita tetapkan. Banyak organisasi menggunakan istilah
"nilai" untuk menggambarkan budaya mereka didukung atau diinginkan. Semakin besar
varians antara dianut dan budaya yang sebenarnya, semakin
keterlibatan karyawan mungkin adalah dampak negatif. Organisasi
terlibat dalam proyek-proyek perubahan budaya sepanjang waktu. Terlalu banyak kali,
upaya perubahan budaya yang refl ected dalam kemeriahan, poster, dan besar
pengumuman tanpa perubahan tidak bisa signifi dalam cara sebuah
organisasi beroperasi. Apakah putuskan disebabkan oleh kurangnya
eksekusi, keengganan untuk membuat keputusan ini sulit, atau berharap
bahwa karyawan akan hanya "membawa kita ke sana" tidak terlalu penting.
Yang penting adalah bahwa karyawan merasa defl diciptakan oleh putuskan
dan ketidakpercayaan lingkungan saat "apa yang dikatakan" dan "apa yang
dilakukan" tidak cocok.