In Figure 38-6 the line right hand

In Figure 38-6 the line right hand side is the actual mooring line connected to the platform, while on
the left side the line is shown which belongs to the AHV. In this way the mooring line will not touch
the seabed..........................38.6.2 Operational aspects
For drag-in plate anchors, see section 38.5. For plate anchor embedment using suction pile, see
section 38.7.
Aspects to be considered during planning and operational execution shall include, as appropriate:
 triggering and rotation of the anchor;
 verification by measurements that the anchor has rotated to its intended installation
position;
 confirmation of anchor holding capacity by full load testing..............38.7 Suction anchor installation
38.7.1 General
Suction anchors should be purpose-built for a specific installation method. The marine operations
shall be considered at the design stage so as to obtain optimum design with respect to logistics,
handling, deployment and insertion of the anchors.
The anchors are normally transported offshore on the installation vessel or on a separate barge. In
case of multi-caisson suction anchors, self-floating transportation can be feasible.
The anchors are either lifted by crane, see Figure 38-7, or launched by skidding from the
transportation vessel and lowered to the sea floor. During lowering there should be free movement of
water between the interior of the anchor and the sea through open valves in the roof of the anchor.
When the mooring line is attached to the anchor before the anchor is launched, the installation
procedure shall ensure that the integrity of the mooring line is maintained throughout the anchor
submergence and insertion.
The anchor penetrates under its own weight to an initial depth. Water evacuation ports shall be large
enough to allow fast water evacuation during penetration by self weight without disturbing the upper
soils.
Further penetration to final depth is accomplished by closing the evacuation valves and pumping
water from the anchor interior to create suction. Soil data shall be used to determine the required
pump capacity (i.e. necessary and allowable under-pressure) to penetrate the anchor to the required
penetration depth.
A remotely controlled hydraulic pump unit can be fixed to the anchor prior to launching.
Alternatively, a pump unit can be subsea docked by pre-rigged guide wires or by ROV.
After installation the mooring line shall be pre-tensioned so as to prevent unacceptable line slacking
from stretching of the embedded section after the floater is hooked up to the mooring system, see also
subclause 10.4.6 of ISO 19901-7.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam Gambar 38-6 garis sisi kanan adalah garis mooring yang sebenarnya terhubung ke platform, sementara di
sisi kiri garis ditampilkan yang milik AHV. Dengan cara ini mooring line tidak akan menyentuh
dasar laut .......................... 38.6.2 aspek Operasional
Untuk drag-in jangkar piring, lihat bagian 38,5. Untuk piring anchor embedment menggunakan suction pile, lihat
bagian 38.7.
Aspek yang harus dipertimbangkan selama perencanaan dan pelaksanaan operasional meliputi, yang sesuai:
 memicu dan rotasi jangkar;
verifikasi  oleh pengukuran yang jangkar telah diputar untuk instalasi dimaksudkan
posisi;
 konfirmasi anchor kapasitas dengan pengujian beban penuh .............. 38,7 Suction anchor instalasi
38.7.1 Umum
jangkar Suction harus tujuan-dibangun untuk metode instalasi tertentu. Operasi laut
harus dipertimbangkan pada tahap desain sehingga memperoleh desain yang optimal sehubungan dengan logistik,
penanganan, penyebaran dan penyisipan jangkar.
Jangkar biasanya diangkut lepas pantai di kapal instalasi atau tongkang yang terpisah. Dalam
kasus jangkar hisap multi-caisson, transportasi diri mengambang bisa layak.
Jangkar yang baik diangkat dengan crane, lihat Gambar 38-7, atau diluncurkan oleh meluncur dari
kapal transportasi dan diturunkan ke dasar laut. Selama menurunkan harus ada gerakan bebas dari
air antara interior jangkar dan laut melalui katup terbuka di atap jangkar.
Ketika garis mooring melekat jangkar sebelum jangkar diluncurkan, instalasi
prosedur harus memastikan bahwa integritas garis mooring dipertahankan sepanjang jangkar
perendaman dan penyisipan.
anchor menembus di bawah beratnya sendiri ke kedalaman awal. Port evakuasi air harus besar
cukup untuk memungkinkan evakuasi air cepat saat penetrasi berat diri tanpa mengganggu atas
tanah.
Penetrasi lebih lanjut ke kedalaman akhir dilakukan dengan menutup katup evakuasi dan memompa
air dari interior anchor untuk membuat hisap. Data tanah harus digunakan untuk menentukan diperlukan
kapasitas pompa (yaitu diperlukan dan diijinkan di bawah tekanan) untuk menembus jangkar ke diperlukan
kedalaman penetrasi.
Sebuah unit pompa hidrolik dikendalikan dari jarak jauh bisa diperbaiki untuk jangkar sebelum meluncurkan.
Atau, pompa Unit dapat subsea merapat dengan pra-kecurangan kawat panduan atau oleh ROV.
setelah instalasi mooring line harus pra-dikencangkan sehingga mencegah garis tidak dapat diterima malas
dari peregangan bagian tertanam setelah floater tersebut terhubung ke sistem mooring, lihat juga
Sub ayat 10.4.6 ISO 19901-7.