Latar Belakang: Makan perkakas memiliki peran penting dalam hygiene dan sanitasi makanan. Salah satu di antara persyaratan kesehatan peralatan makan adalah bahwa mereka tidak mengandung bakteri melebihi batas persyaratan kesehatan. Salah satu faktor yang menyebabkan tingkat kuman tinggi peralatan makanan adalah perilaku penjamah makanan di cuci peralatan makan.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi asosiasi antara kebersihan dan sanitasi (fasilitas cuci piring) dan perilaku penjamah makanan (perilaku hidup bersih dan mencuci metode) dan kualitas bakteriologis (tingkat kuman dan jumlah E. coli) piring di warung makan di kawasan Catur Tunggal, Depok, Sleman.
Metode: penelitian observasional ini menggunakan desain cross sectional. Sampel 40 warung makan yang digunakan air mengalir untuk mencuci peralatan makan. Alat makan langsung bersentuhan dengan makanan tidak harus mengandung tingkat kuman lebih tinggi dari 100 cfu / m2 dan jumlah E. coli harus 0 cfu / cm2. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan tes laboratorium. Analisis data yang digunakan uji korelasi Rank dan regresi. Hasil: Ada hubungan antara mencuci tangan sebelum bekerja, mencuci tangan tanpa menggunakan sabun setelah ke toilet, perendaman, harian membersihkan dan kualitas bakteriologis dengan p <0,05. Pendidikan, mengenakan cincin, menjaga kuku panjang, membilas menggunakan air mengalir, pengeringan tanpa menggunakan lap piring, wastafel terbuat dari bahan yang kuat dan baik-baik saja tidak terkait dengan kualitas bakteriologis (p> 0,05). Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel perendaman dan harian membersihkan terkait erat dengan kualitas bakteriologis.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara perendaman dan harian membersihkan dan kualitas bakteriologis
Keywords: higiene sanitasi, perilaku penjamah makanan, kualitas bakteriologis
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
