His fingers hooked around the band

His fingers hooked around the band of my panties, and I knew what was coming if he took them off. He’d be on me and in me, and that’s what I wanted desperately.
He shot me a look that scorched. “I wanted to make this perfect. I wanted to wait, but I can’t now.”
My heart and pulse pounded, my core already rippling. I lifted my behind, pleased when the growl of approval rumbled through him. “I want you,” I said passionately. “I’ve wanted you for so long. I lo—­”
A soft knock on the bedroom door intruded. “Teresa? Jase? I have a bag of ice for you.”
It was like that bag of ice had pressed between both of our legs. We stopped, breathing heavily.
“Teresa?” Avery called softly.
He dropped his forehead on mine and swore swiftly under his breath. A hard shudder rocked him, and he rolled off onto his back. “I can’t go to the door.”
My gaze dropped to his pelvis and his arousal was so visible it made me want to weep in more than one way. Cursing her timing, I reined in my hormones and cleared my throat. “Coming.”
Jase snorted. “Almost.”
I smacked him on the chest, and he laughed, curling up his knees, and once he started, he didn’t stop. The skin around his eyes crinkled and his hair was a rich russet mess of waves, and in that second, I was reminded of why I loved him so much.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jari-jarinya ketagihan di sekitar band saya celana dalam, dan aku tahu apa yang akan terjadi jika ia mereka pergi. Dia akan menjadi pada saya dan saya, dan itulah apa yang saya inginkan putus asa.Dia menembak saya melihat yang hangus. "Saya ingin membuat ini sempurna. Saya ingin menunggu, tapi aku tidak bisa sekarang."Hatiku dan pulsa ditumbuk, inti saya sudah beriak. Aku mengangkat di belakang saya, senang ketika growl persetujuan bergemuruh melaluinya. "Saya ingin Anda," kataku dengan penuh gairah. "Saya ingin Anda untuk begitu lama. Saya lo — "Mengganggu lembut ketukan di pintu kamar tidur. "Teresa? Jase? Aku punya kantong es untuk Anda."Rasanya seperti tas itu es telah menekan antara kedua kaki kami. Kami berhenti, bernapas berat."Teresa?" Avery disebut lembut.Dia menjatuhkan dahinya di tambang dan bersumpah dengan cepat di bawah napas. Bergidik keras mengguncang dia, dan ia berguling dari ke punggungnya. "Aku tidak bisa pergi ke pintu."Pandangan turun ke panggul nya dan gairah Nya adalah begitu terlihat itu membuat saya ingin menangis di lebih dari satu cara. Mengutuk nya waktu, saya mengekang saya hormon dan dibersihkan tenggorokanku. "Datang."Jase mendengus. "Hampir."Saya berbau dia di dada, dan dia tertawa, meringkuk berlutut, dan begitu ia mulai, ia tidak berhenti. Kulit di sekitar mata berkerut dan rambutnya berantakan kemerahan kaya gelombang, dan yang kedua, saya diingatkan tentang mengapa aku mencintai dia begitu banyak.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jari-jarinya doyan sekitar band celana saya, dan saya tahu apa yang akan jika ia membawa mereka pergi. Dia berada di dan di dalam diriku, dan itulah yang saya sangat ingin.
Dia menatapku yang hangus. "Saya ingin membuat sempurna ini. Saya ingin menunggu, tapi aku tidak bisa sekarang.
"Jantung dan denyut nadi saya ditumbuk, inti saya sudah beriak. Aku mengangkat belakang saya, senang ketika growl persetujuan bergemuruh melalui dia. "Aku ingin kau," kataku penuh semangat. "Aku ingin Anda begitu lama. Saya lo-
"A ketukan lembut di pintu kamar tidur diterobos. "Teresa? Jase? Saya memiliki kantong es untuk Anda.
"Itu seperti itu kantong es telah ditekan antara kedua kaki kita. Kami berhenti, terengah-engah.
"Teresa?" Avery disebut lembut.
Dia menjatuhkan dahinya di tambang dan bersumpah cepat pelan. Sebuah bergidik keras mengguncang dia, dan dia berguling telentang. "Aku tidak bisa pergi ke pintu."
Pandanganku turun ke panggul dan gairah nya begitu terlihat itu membuat saya ingin menangis di lebih dari satu cara. Mengutuk waktu, aku mengekang hormon dan berdeham. "Datang."
Jase mendengus. "Hampir."
Aku memukul dia di dada, dan dia tertawa, meringkuk lututnya, dan sekali ia mulai, ia tidak berhenti. Kulit di sekitar matanya berkerut dan rambutnya berantakan warna coklat muda kaya gelombang, dan dalam kedua, saya teringat mengapa aku sangat mencintainya.