Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Masyarakat urban di indonesiaKepadatan dan mengubah persyaratan kerja. Pada saat Belanda didirikan pemerintah kota (gemeente) pada tahun 1906, memberikan kota weternized dan Eropa di dalamnya status hukum khusus dan sparate, kampung residen melihat masyarakat dengan kecurigaan dan tumbuh permusuhan. Populer memori, memang, merujuk kepada pemberontakan gedangan terdekat 1904, di mana ini gruntled penduduk dari gula tumbuh berkembang luas menyatakan Perang Suci pada Eropa, sebagai peristiwa tertentu yang membawa pendirian gemeente, yang merupakan alat, itu berkata, dengan sparate dan melindungi Eropa dari penduduk asli.Kepekaan surabayan tidak menyesatkan mereka, untuk dekade pertama abad kedua puluh melihat kampung penduduk dipisahkan secara hukum pernah jauh dari pemerintah kota dengan meningkatnya dilaksanakan mengendalikan kota. Namun pada saat yang sama, rakyat kampung semakin mengalami gangguan dari polisi, para pekerja medis, Inspektur, dan pajak berbagai macam. Menempatkan agak berbeda, surabaya berdegup penduduk yang semakin mengalami kekuatan Orde kolonial Barat, tetapi juga semakin dicegah dari berurusan dengan kekuatan-kekuatan ini pada sesuatu seperti istilah yang sama. Gemeente menjadi dikenal di populer sepotong dunia bermain sebagai gue minta, secara harfiah "gua yang menimbulkan" tapi lebih hampir "jurang maut". Dalam pertumbuhan fisik yang sangat cepat periode, kawasan kampung adalah severelly ditekan oleh dwinlding tanah dan pertumbuhan populasi, dan mereka mulai menderita secara ekonomi sebagai hasilnya. Besi cincin Barat perumahan dan pendirian usaha dibesarkan diseluruh banyak kampung lama didirikan, hemming mereka dan melanggar di tanah mereka. Di kebanyakan daerah, pohon buah-buahan, kebun kecil dissapread, dan kedua properti pribadi perbaikan dan proyek-proyek komunitas menjadi sulit untuk keuangan. Hampir di mana-mana arek suroboyo menyalahkan pemerintah kota untuk kesengsaraan mereka. Banyak kampung memperoleh reputasi yang khusus untuk permusuhan mereka terhadap polisi dan pejabat kota lainnya, yang penduduk adalah europans atau kaum Indo meskipun pada kenyataannya mereka itu biasanya Jawa.Pada awal 1920 ketidakpuasan umum penduduk kampung mulai dirasakan di luar batas-batas kampung dan kota europan. Mungkin karena tempat kerja, daripada lingkungan Indonesia berdinding dan artifisial terisolasi.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..