The art of haiku is to do with inte

The art of haiku is to do with intent observation, a focusing on what is before the
senses, objectively there. It is often also intended to evoke, by various kinds of
juxtaposition and opposition, something else not present. One famous poem by
Buson has a butterfly settle on a temple bell in summer and sleep there.The bell is
objectively there, the butterfly is too; the poem’s ‘meaning’ is in the tension or sense
of anticipation set up by juxtaposing the two images, evoking that moment in the
evening when finally the great bell booms.
That kind of sophistication may be out of range for most of us, but the effort
of looking, seeing, feeling and juxtaposing images is not. Children can observe
intently, and try to shape the record of a moment of observation into a statement
of few words, leaving out subjective comment or literary decoration.
There is far more to be said about the aesthetic of haiku.The subject is brilliantly
treated in both Harold Henderson’s An Introduction to Haikuand William J.
Higginson’s Haiku Handbook, and fundamentally so in R.H. Blyth’s four-volume
Haiku and Eastern Culture.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Seni haiku hubungannya dengan maksud pengamatan, berfokus pada apa adalah sebelumIndra, objektif ada. Hal ini sering juga dimaksudkan untuk membangkitkan, dengan berbagai daripenjajaran dan oposisi, sesuatu yang lain tidak hadir. Satu puisi yang terkenal olehBuson memiliki kupu-kupu menetap di Bel candi di musim panas dan tidur tidak. Bel adalahsecara obyektif, kupu-kupu ada juga; puisi 'berarti' adalah dalam ketegangan atau rasaantisipasi diatur oleh juxtaposing dua gambar, membangkitkan saat itu dalammalam ketika akhirnya besar lonceng booming.Kecanggihan semacam itu mungkin di luar jangkauan bagi kebanyakan dari kita, tetapi usahamencari, melihat, merasakan dan juxtaposing gambar ini tidak. Anak-anak dapat mengamatidengan sungguh-sungguh, dan mencoba untuk membentuk catatan saat pengamatan ke sebuah pernyataanbeberapa kata-kata, meninggalkan komentar subjektif atau sastra dekorasi.Ada jauh lebih banyak untuk dikatakan tentang estetika haiku. Subjek yang cemerlangdirawat di Harold Henderson kedua An Introduction to Haikuand William J.Higginson's Handbook Haiku, dan pada dasarnya begitu R.H. Blyth empat-volumeHaiku dan budaya Timur.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Seni haiku adalah melakukan dengan pengamatan niat, sebuah fokus pada apa yang sebelum
indera, obyektif ada. Hal ini sering juga dimaksudkan untuk membangkitkan, dengan berbagai jenis
penjajaran dan oposisi, sesuatu yang lain tidak hadir. Salah satu puisi terkenal oleh
Buson memiliki menetap kupu-kupu pada lonceng kuil di musim panas dan tidur there.The bell adalah
obyektif ada, kupu-kupu terlalu; puisi itu 'yang berarti' dalam ketegangan atau rasa
antisipasi didirikan oleh menyandingkan dua gambar, membangkitkan saat itu di
malam ketika akhirnya booming lonceng besar.
semacam itu kecanggihan mungkin di luar jangkauan bagi kebanyakan dari kita, tetapi upaya
mencari, melihat, merasa dan menyandingkan gambar tidak. Anak-anak dapat mengamati
dengan saksama, dan mencoba untuk membentuk rekor saat pengamatan ke dalam sebuah pernyataan
dari beberapa kata, meninggalkan komentar subjektif atau hiasan sastra.
Ada jauh lebih banyak untuk dikatakan tentang estetika haiku.The subjek cemerlang
dirawat di kedua Harold Henderson Sebuah Pengantar Haikuand William J.
Higginson ini Haiku Handbook, dan fundamental sehingga dalam RH Blyth empat jilid
Haiku dan Timur Budaya.