The extended text of 16:18 -18:22 h

The extended text of 16:18 -18:22 has been understood as a statement of polity whereby the powers of governance in Israel are divided in order to prevent an exercise concentration of power (Lohfink 1982; McBride 1997). While several offices of governance are mentioned, special attention may be paid to 17:14-20. This peculiar provision for monarchy is without antecedent in the older materials of Sinai, and appears to be a novum in Israel. The statute provides limitation upon the acquisitive capacity of the monarch (concerning silver, gold, horses, chariots, and wives), and seeks to situate monarchy in the context of the Torah, thus identifying the reading and study of the Torah as a primary preoccupation and responsibility of the king (see v. 18-20).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Teks diperpanjang 16:18 -18:22 telah dipahami sebagai pernyataan pemerintahan dimana kekuasaan pemerintahan di Israel dibagi untuk mencegah latihan konsentrasi kekuasaan (Lohfink 1982; McBride 1997). Sementara beberapa kantor pemerintahan yang disebutkan, perhatian khusus harus dibayar untuk 17:14-20. Ketentuan ini aneh untuk monarki tanpa yg dalam bahan-bahan yang lebih tua dari Sinai, dan tampaknya novum di Israel. Undang-undang memberikan batasan pada kemampuan acquisitive raja (mengenai perak, emas, kuda, kereta, dan istri), dan berusaha untuk menempatkan monarki dalam konteks kitab Taurat, dengan itu mengenalpasti membaca dan mempelajari Taurat sebagai keasyikan utama dan tanggung-jawab raja (lihat ayat 18-20).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Teks diperpanjang dari 16:18 -18: 22 telah dipahami sebagai pernyataan politik dimana kekuasaan pemerintahan di Israel dibagi untuk mencegah konsentrasi latihan kekuatan (Lohfink 1982; McBride 1997). Sementara beberapa kantor pemerintahan disebutkan, perhatian khusus dapat dibayarkan kepada 17: 14-20. Ketentuan ini aneh untuk monarki tanpa anteseden dalam bahan yang lebih tua dari Sinai, dan tampaknya menjadi novum di Israel. Undang-undang memberikan batasan pada kapasitas serakah dari monarki (tentang perak, emas, kuda, kereta, dan istri), dan berusaha untuk menempatkan monarki dalam konteks Taurat, sehingga mengidentifikasi membaca dan mempelajari Taurat sebagai keasyikan utama dan tanggung jawab raja (lihat ayat. 18-20).