Hasil analisis jalur juga disajikan dalam Tabel menunjukkan dukungan untuk semua hipotesis. Hasil dukungan Hipotesis 1, yang menyatakan bahwa Total Quality Management (TQM) praktek berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Koefisien standar adalah 0,285, yang secara statistik signifikan pada Prob. <0,05 (t = 3,471). Signifikansi statistik Hipotesis 1 menegaskan bahwa praktek pelaksanaan TQM dapat langsung meningkatkan kinerja keuangan dan pemasaran organisasi dalam periode jangka panjang. Hipotesis 2 juga didukung, yang menunjukkan bahwa Total Quality Management (TQM) praktek berpengaruh signifikan terhadap keunggulan kompetitif. Koefisien standar adalah 0,522, yang secara statistik signifikan pada Prob. <0,05 (t = 7,540). Pelaksanaan praktek TQM dapat memberikan organisasi keunggulan kompetitif biaya, kehandalan, inovasi, dan waktu untuk dimensi pasar. Hasil ini juga 193 TQM Praktek, Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Organisasi menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Jadi, tingkat yang lebih tinggi dari keunggulan kompetitif dapat menyebabkan peningkatan kinerja organisasi. Oleh karena itu temuan ini memiliki menegaskan Hipotesis 3. Koefisien standar adalah 0,399 yang secara statistik signifikan pada Prob. <0,05 (t = 5,580). Selanjutnya, koefisien standar dari efek tidak langsung dari praktik TQM terhadap kinerja organisasi adalah 0,208 (t = 2.230), yang signifikan pada tingkat 0,05. Sebuah analisis dari Tabel III menunjukkan bahwa praktik TQM memiliki pengaruh langsung dan positif terhadap kinerja organisasi serta tidak langsung melalui salah satu keunggulan kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi lebih banyak dipengaruhi oleh keunggulan kompetitif dari praktek TQM. Temuan ini menunjukkan bahwa praktik TQM menghasilkan keunggulan kompetitif untuk organisasi di tempat pertama, maka keunggulan kompetitif akan meningkatkan kinerja organisasi di tempat kedua. Secara umum, manajemen dan kualitas manajer puncak di perusahaan-perusahaan ini dianggap TQM sebagai prioritas pertama untuk kelangsungan hidup perusahaan. Manajemen mutu didefinisikan sebagai salah satu unsur manajemen operasi dan sebagai metode manajemen yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih efisien, sehingga meningkatkan kualitas sumber daya bisnis serta daya saing dan vitalitas organisasi (Krajewski et al., 2006). Jika praktik TQM diimplementasikan dengan baik, menghasilkan berbagai manfaat seperti memahami kebutuhan pelanggan, kepuasan pelanggan yang meningkat, meningkatkan komunikasi internal, pemecahan masalah dan kesalahan lebih sedikit lebih baik. Keberhasilan program TQM dapat meningkatkan ketika pelaksanaannya diperluas ke perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian, pelaksanaan yang efektif dari TQM adalah aset berharga dalam setiap organisasi. Praktek TQM dapat menghasilkan kemampuan kompetitif penting dan menjadi sumber penting dari keunggulan kompetitif. Menerapkan praktek TQM sebagai senjata kompetitif dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dan kinerja organisasi secara bertahap. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya. Dalam literatur, praktik TQM, sebagian besar, telah dikaitkan langsung dengan kinerja organisasi (Terziovski dan Samson, 1999; Sila dan Ibrahimpour, 2005; Demirbag et al, 2006;. Lakhal et al, 2006;.. Li et al, 2006) . Temuan penelitian ini juga menunjukkan adanya peran antara keunggulan kompetitif antara praktek TQM dan kinerja organisasi. 6. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak dari praktek TQM pada keunggulan kompetitif dan kinerja organisasi di perusahaan perikanan di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Praktek TQM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi dan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Oleh karena itu, kinerja organisasi lebih banyak dipengaruhi oleh keunggulan kompetitif dari praktek TQM. Praktik TQM memberikan penjelasan terbaik dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui dimensi keunggulan kompetitif seperti harga atau biaya, pengiriman, inovasi dan waktu ke pasar. Keunggulan kompetitif yang lebih baik dapat menghasilkan kinerja terbaik. 194 Munizu 7. Saran, Keterbatasan dan Arah Masa Depan Peran manajemen puncak merupakan faktor penting dalam melaksanakan TQM dalam organisasi. Oleh karena itu, keberhasilan atau gagal praktik TQM implementasi dalam organisasi merupakan bagian dari tanggung jawab manajemen puncak. Program peningkatan kualitas tidak hanya menekankan komitmen manajemen puncak, tetapi juga keterlibatan karyawan, dan praktik TQM lainnya dimensi. Manajer harus bertanggung jawab dalam menentukan kemampuan organisasi yang tepat untuk mendukung keunggulan kompetitif mereka. Selain itu, manajer juga harus menentukan kebijakan mutu dan mengembangkan tujuan yang terukur khusus untuk memenuhi harapan pelanggan dan meningkatkan kinerja organisasi mereka. Penelitian Temuan ini menunjukkan sejumlah faktor dapat menengahi praktek TQM dan hubungan kinerja organisasi. Meskipun studi ini menetapkan hubungan antara praktek TQM, keunggulan kompetitif dan kinerja organisasi, faktor-faktor lain seperti ukuran, budaya organisasi, kapasitas inovatif dan orientasi pasar dari perusahaan sampel juga mungkin memiliki beberapa dampak pada kinerja organisasi. Orientasi pasar, kepuasan konsumen, budaya organisasi dan tingkat inovasi tampaknya sangat relevan dengan pelaksanaan dan kinerja praktik TQM untuk penelitian lebih lanjut tentang perusahaan manufaktur. Dengan demikian, penelitian ini difokuskan pada perusahaan manufaktur. Jadi, penelitian selanjutnya juga bisa dilakukan ke depan dengan fokus pada perusahaan jasa untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
