The prolific social geographer, Nig

The prolific social geographer, Nigel Thrift (2005), concludes that there is in knowledge capitalism, perhaps more than in previous forms, the possibility for empowerment and a strengthening of the ‘democratic public sphere’. Try to link this kind of perspective back to our discussion of Jürgen Habermas in Chapter 5. Think about how and whether new technological forms
contribute towards the kind of communicative processes that Habermas promotes.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pakar sosial geografi produktif, Nigel Thrift (2005), menyimpulkan bahwa terdapat kapitalisme pengetahuan, mungkin lebih dalam bentuk sebelumnya, kemungkinan untuk pemberdayaan dan penguatan 'ruang publik Demokrat'. Cobalah untuk menghubungkan perspektif semacam ini kembali ke diskusi kita mengenai Jürgen Habermas di Bab 5. Pikirkan tentang bagaimana dan apakah baru teknologi bentukberkontribusi terhadap jenis proses komunikatif yang mempromosikan Habermas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

The geografi sosial produktif, Nigel Thrift (2005), menyimpulkan bahwa ada dalam kapitalisme pengetahuan, mungkin lebih dari sebelumnya dalam bentuk, kemungkinan untuk pemberdayaan dan penguatan 'ruang publik demokratis'. Cobalah untuk menghubungkan semacam ini perspektif kembali ke diskusi kita dari Jürgen Habermas dalam Bab 5. Pikirkan tentang bagaimana dan apakah bentuk teknologi baru
berkontribusi terhadap jenis proses komunikatif yang Habermas mempromosikan.