Mr. Aloysius pernah menjadi pria energik yang tinggal di Pulau Sumba, NTT. Tapi semangat nya hilang ketika stroke menyerang 9 bulan yang lalu. Pada saat itu, ia hanya menerima perawatan medis yang sangat dasar dan beberapa obat-obatan. Ada fasilitas rehabilitasi sangat terbatas di daerah dan satu-satunya tempat yang bisa mendukung kesembuhannya terletak di Pulau Flores, NTT. Butuh 6 jam perjalanan salah satu cara hanya untuk menerima perawatan inframerah di rumah sakit. Ini perjalanan panjang membuatnya mudah lelah dan mempengaruhi tekanan darahnya. Akhirnya, keluarga menyerah. Pak Aloysius juga merasakan hal yang sama. Dia frustrasi. Dia membayangkan selama sisa hidupnya ia harus benar-benar bergantung pada keluarganya.
Namun, Dempta, salah seorang putri Pak Aloysius, tidak menyerah terhadap tantangan. Dengan bantuan temannya, dia mulai menghubungkan ke YPK dan berencana untuk rencana rehabilitasi ayahnya. Mr. Aloysius dan keluarganya mendarat di Bali dan sangat bersemangat untuk apa yang akan terjadi ke depan.
Ketika Pak Aloysius tiba di YPK untuk pertama kalinya, ia berada di kursi roda. Tidak ada senyum di wajahnya. Dalam rangka untuk memindahkan atau mengangkut tubuhnya, ia akan membutuhkan 3-4 orang untuk membantu. Dia tergantung pada orang lain, termasuk untuk semua kegiatan ke toilet nya.
Setelah menilai situasi ini, tim rehabilitasi YPK kemudian mengembangkan rencana terapi yang kuat dan bermakna untuk mendukung pemulihan fisik dan emosionalnya. Di pusat rehabilitasi YPK Bali, Mr. Aloysius dilatih secara intensif oleh ahli fisioterapi kami. Tim rehabilitasi kami juga dilatih anggota keluarga Aloysius tentang latihan yang bisa dilakukan dengan aman di rumah. Keterlibatan keluarga ini bisa membantu proses kesembuhannya.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
