Two factors are defined as etiologi

Two factors are defined as etiologic of IAD: urinary and/or fecal incontinence. A growing body of evidence suggests that while both urinary and fecal incontinence may cause IAD, exposure to stool is more likely to result in skin damage and causes more severe damage than urine (Bliss et al., 2006; Junkin & Selekof, 2007). Urine renders skin more vulnerable to IAD by overhydrating exposed skin, raising the pH of the skin’s acid mantle, and enhancing the level of friction created when moist skin moves across clothing, absorptive products or bed clothing. Exposure of skin to urine is also hypothesized to compromise its tolerance to pressure and shear forces, possibly rendering it more susceptible to pressure related injuries. In addition, alkaline urine interacts with stool in patients with double incontinence, activating enzymes responsible for digestion of protein and fat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dua faktor didefinisikan sebagai etiologi dari IAD: kemih dan / atau inkontinensia tinja. Sebuah bukti-bukti menunjukkan bahwa sementara inkontinensia baik kemih dan tinja dapat menyebabkan IAD, paparan tinja lebih cenderung mengakibatkan kerusakan kulit dan menyebabkan kerusakan lebih parah dari urine (Bliss et al, 2006;. Junkin & Selekof, 2007). Urine membuat kulit lebih rentan terhadap IAD oleh overhydrating terkena kulit, meningkatkan pH asam mantel kulit, dan meningkatkan tingkat gesekan dibuat ketika kulit lembab bergerak di pakaian, produk serap atau pakaian tidur. Paparan dari kulit untuk urin juga dihipotesiskan kompromi toleransi untuk pasukan tekanan dan geser, mungkin rendering itu lebih rentan terhadap cedera tekanan terkait. Selain itu, urine basa berinteraksi dengan tinja pada pasien dengan inkontinensia ganda, mengaktifkan enzim yang bertanggung jawab untuk pencernaan protein dan lemak.