Maximum permissible errorsIn R 51 T

Maximum permissible errors
In R 51 Table 3 (see Figure 2), the mean systematic
measurement error of the ACWs is divided into three
load ranges and given as a function of the accuracy
class. ACWs are tested against the error limit for initial
verification.
NIST Handbook 44 gives the maximum permissible
mean error in Table T.3 (see Figure 3). ACWs are tested
against the Acceptance Tolerance.
Of note is the fourth weight range for loads above
4000 divisions (divisions are referred to in OIML
publications as “verification scale intervals”).
The maximum permissible standard deviation is
defined in OIML R 51, Table 4 (see Figure 4). The
numerical values are valid for the class designation
factor (x) = 1. In the case of more accurate ACWs, the
manufacturer selects a class designation factor which is
smaller than (x) = 1, such as (x) = 0.5. This means that
the standard deviation indicated in OIML R 51, Table 4
has to be multiplied by the class designation factor.
Thus, for (x) = 0.5, the standard deviation is reduced by
half.
Since the 2006 edition of OIML R 51, a correlation
has been specified between the accuracy class and the
class designation factor:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Maksimum diperbolehkan kesalahanDalam R 51 Tabel 3 (Lihat gambar 2), berarti sistematispengukuran kesalahan dari ACWs dibagi menjadi tigabeban rentang dan diberikan sebagai fungsi dari akurasikelas. ACWs diuji terhadap batas kesalahan untuk awalverifikasi.NIST Handbook 44 memberikan maksimum yang diperbolehkanberarti kesalahan dalam tabel T.3 (Lihat gambar 3). ACWs diujiterhadap toleransi penerimaan.Dari catatan adalah kisaran berat keempat untuk beban diatasDivisi-divisi 4000 (Divisi dirujuk dalam OIMLpublikasi sebagai "verifikasi skala interval").Deviasi standar dibolehkan maksimum adalahdidefinisikan dalam OIML R 51, Meja 4 (Lihat gambar 4). Thenilai-nilai numerik berlaku untuk penunjukan kelasfaktor (x) = 1. Dalam kasus lebih akurat ACWs,produsen memilih faktor penunjukan kelas yanglebih kecil daripada (x) = 1, seperti (x) = 0.5. Ini berarti bahwadeviasi standar ditunjukkan dalam OIML R 51, Tabel 4harus dikalikan dengan faktor penunjukan kelas.Dengan demikian, untuk (x) = 0.5, deviasi standar dikurangisetengah.Sejak edisi 2006 OIML R 51, korelasitelah ditetapkan antara kelas akurasi dankelas penunjukan faktor:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Maksimum kesalahan yang diizinkan
Dalam R 51 Tabel 3 (lihat Gambar 2), mean sistematis
kesalahan pengukuran dari ACWs dibagi menjadi tiga
rentang beban dan diberikan sebagai fungsi dari akurasi
kelas. ACWs diuji terhadap batas kesalahan untuk awal
verifikasi.
NIST Handbook 44 memberikan maksimum yang diijinkan
berarti kesalahan pada Tabel T.3 (lihat Gambar 3). ACWs diuji
terhadap Toleransi Penerimaan.
Dari catatan adalah kisaran berat keempat untuk beban diatas
4000 divisi (divisi yang dimaksud dalam OIML
publikasi sebagai "interval skala verifikasi").
Maksimum yang diizinkan standar deviasi yang
didefinisikan dalam OIML R 51, Tabel 4 (lihat Gambar 4). The
nilai numerik berlaku untuk kelas penunjukan
faktor (x) = 1. Dalam kasus ACWs lebih akurat, yang
produsen memilih faktor penunjukan kelas yang
lebih kecil dari (x) = 1, seperti (x) = 0,5. Ini berarti bahwa
standar deviasi yang ditunjukkan dalam OIML R 51, Tabel 4
harus dikalikan dengan faktor kelas penunjukan.
Dengan demikian, untuk (x) = 0,5, deviasi standar berkurang
setengah.
Sejak edisi 2006 OIML R 51, korelasi
telah ditentukan antara kelas akurasi dan
faktor kelas penunjukan: