Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Plutellidae, Keluarga dengan hanya sejumlah terbatas spesies sering diperkaya sebagai subfamili Yponomeutidae.Plutella xylostella (= maculipennis) (L) adalah terkenal Diamond kembali ngengat (Fig. 166), benar-benar kosmopolitan serangga yang terjadi di troopical, subtropis cal sebagai baik sebagai iklim daerah. Di indonesia yang dibatasi ke bukit dan pegunungan. Hal feed pada banyak jenis kubis, dan beberapa lainnya cruciferistic: daun dari tanaman muda juga dimakan, terutama jika larva lain hama, ulat Crocidolomia, tidaklah ada. Vena utama tak tersentuh tetapi pengingat daun memiliki penampilan berjumbai.Awalnya baru menetas ulat tambang dalam daun selama beberapa hari. Ulat dewasa mengambil dapat dibedakan dari hama kubis lain karena tidak adanya garis-garis longitudinal pada tubuh. Kepala kekuningan, bintik-bintik gelap beruang, dan tubuh cahaya-hijau menunjukkan tuberkel rambut-bantalan hitam jarang didistribusikan. Larva tumbuh hingga 9 mm dan bereaksi violenty ketika menyentuh. Kepompong terletak di putih, buka mesh, dan berbentuk spul kepompong. Sisanya ngengat (Fig.166) di siang hari dan saat senja membuat penerbangan singkat berkumpul dan menenangkan. Mereka hidup untuk 2-4 minggu, produksi telur 180 – 300 per jantan. Telur yang diletakkan secara terpisah pada permukaan daun bawah. Pada ketinggian 250 m total pengembangan berlangsung hari 12-15; 1100 m (di mana kebanyakan kubis tumbuh) 20-25 hari.Mothis kembali berlian contoh yang mencolok hama yang berpotensi serius biasanya diadakan di cek oleh parasit, terutama ichneumonids dari genus Diadegma (= Angitia). Pengenalan pada tahun 1931 parasit Eropa paling penting, D. Fenestralis (Holmgr.) nuntuk Indonesia gagal. Lain sp, D. Eucerophaga Horstm. (= cerophaga kelabu.) diperkenalkan dari Inggris ke New Zealand pada tahun 1938 dan didirikan di Pulau Selatan subtropis. Itu secara bertahap menyebar ton utara-pulau dari Selandia Baru yang lebih tropis, dan dipindahkan dari sana toIndonesia pada tahun 1950. Ini pengantar wasan segera succes (Vos, 1953). Dalam keadaan yang mana insektisida tidak bisa dipakai, misalnya mana ngengat telah developeresistance melawan DDT, wereng dapat dikendalikan oleh parasit.Sudarwohadi & Eveleens (1977) melakukan survei tentang situasi sekarang: di Jawa Barat, parasit didirikan dan rata-rata 60-80% parasitisme ditemukan yang adalah sering cukup untuk mengendalikan hama. Efektivitas berbeda di berbagai daerah. Di Sumatera Utara pengenalan telah gagal, dan parasit adalah hadir lagi, mungkin dibunuh oleh pengendalian kimia. Di Sulawesi Selatan parasit kurang. Di Malaysia parasit larva dari Plutella ditemukan, braconid tawon Apantales plutellae Kurdj. (Lim & Ko, 1975). Tingkat parasitisme cukup tinggi, rata-rata 36%, kadang-kadang mencapai hingga 100%. Produksi massal dan pembebasan bidang haaas parasit ini telah dilaporkan di Taiwan.P. sera Meyr. terjadi dari India ke Australia dan Selandia Baru, dan telah ditemukan di Jawa pada 700 dan 1500 m. Di India sp dilaporkan pada tanaman lobak yang mana mereka adalah keliru untuk Diamond kembali ngengat. Hal ini juga mungkin bahwa spp telah disalahfaham di Indonesia.YPONOMEUTIDAE berbeda jauh dalam ukuran dan biologi; beberapa genera spp pentingnya kecil tinggal di kuncup bunga, infruits, atau terowongan di kulit
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..