Once upon a time, there was an old

Once upon a time, there was an old couple who have problems with their appearance. The man has got a small nose, woman has got a huge mouth. Someday, their neighbor invited them to have dinner. They really wanted to go and have a good time with neighbors but they were nervous what they show their face. they got good idea. He made fake nose by candle, she sewed her mouth. in the party, they talked near the stove. Then his nose began to melt. His wife laughed to see him and her mouth became huge. they were nervous and put they heads down. The neighbor said appearance is not important, we like you because you are so kind. Since then they didn’t care so much about their face and lived happily after.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Once upon a time, ada pasangan tua yang memiliki masalah dengan penampilan mereka. Orang telah mendapat hidung kecil, wanita punya mulut besar. Suatu hari, tetangga mereka mengundang mereka untuk makan malam. Mereka benar-benar ingin pergi dan memiliki waktu yang baik dengan tetangga tetapi mereka gugup apa yang mereka menunjukkan wajah mereka. mereka punya ide bagus. Dia membuat hidung palsu oleh lilin, ia menjahit mulutnya. di Partai, mereka berbicara di atas kompor. Kemudian hidungnya mulai mencair. Istrinya tertawa melihatnya dan mulutnya menjadi besar. mereka sempat gugup dan menempatkan mereka kepala ke bawah. Tetangga mengatakan penampilan tidak penting, kita seperti Anda karena Anda begitu baik. Sejak itu mereka tidak peduli begitu banyak tentang wajah mereka dan hidup bahagia setelah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sekali waktu, ada pasangan tua yang memiliki masalah dengan penampilan mereka. Pria itu telah mendapat hidung kecil, wanita telah mendapat mulut besar. Suatu hari, tetangga mereka mengundang mereka untuk makan malam. Mereka benar-benar ingin pergi dan memiliki waktu yang baik dengan tetangga tapi mereka gugup apa yang mereka menunjukkan wajah mereka. mereka mendapat ide yang baik. Dia membuat hidung palsu oleh lilin, dia menjahit mulutnya. dalam partai, mereka berbicara dekat kompor. Lalu hidungnya mulai mencair. Istrinya tertawa melihat dia dan mulutnya menjadi besar. mereka gugup dan menempatkan mereka kepala ke bawah. Tetangga mengatakan penampilan tidak penting, kami ingin Anda karena Anda begitu baik. Sejak itu mereka tidak peduli begitu banyak tentang wajah mereka dan hidup bahagia setelah.