H(1): The more the physiological ne

H(1): The more the physiological needs are satisfied, the more the safety–security needs will be satisfied.
LEVEL 3: BELONGINGNESS NEEDS.
In describing the belongingness needs (also called the “love needs”), Maslow (1987) noted that when physiological and safety–security needs are largely gratified, people “hunger for affectionate relations with people in general” (p. 381). As Baumeister and Leary (1995) pointed out in an extensive review of the theory and research on this concept, the need of human beings to have interpersonal attachments and to feel a sense of belonging with other people is considered fundamental to the species. Their review offers strong support for several factors that were theorized to characterize the belongingness needs. These include an evolutionary basis for satisfying them, that is, forming attachments with other individuals or groups can increase survival for those who develop belongingness with others (Ainsworth, 1989).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

H (1): Semakin banyak kebutuhan fisiologis puas, semakin banyak kebutuhan keselamatan-keamanan akan puas.
LEVEL 3:. Belongingness KEBUTUHAN
Dalam menggambarkan kebutuhan rasa memiliki (juga disebut "cinta kebutuhan"), Maslow (1987) mencatat bahwa ketika fisiologis dan keselamatan-keamanan kebutuhan sebagian besar puas, orang "kelaparan untuk hubungan kasih sayang dengan orang-orang pada umumnya" (hlm. 381). Sebagai Baumeister dan Leary (1995) menunjukkan dalam tinjauan ekstensif dari teori dan penelitian tentang konsep ini, kebutuhan manusia untuk memiliki keterikatan interpersonal dan merasakan rasa memiliki dengan orang lain dianggap penting untuk spesies. Ulasan mereka menawarkan dukungan yang kuat untuk beberapa faktor yang berteori untuk mengkarakterisasi kebutuhan rasa memiliki. Ini termasuk dasar evolusi untuk memuaskan mereka, yaitu, membentuk lampiran dengan individu atau kelompok lainnya dapat meningkatkan kelangsungan hidup bagi mereka yang mengembangkan rasa memiliki dengan orang lain (Ainsworth, 1989).