Luke drove my new car. I'm sure he

Luke drove my new car. I'm sure he loved it. I told him I would drive it, but he said he didn't feel safe. I reminded him that I had driven all the way to Kentucky in the first place. Trying to talk to him was no better than trying to talk to Kevin. They were both stubborn.

I saw Kevin look over at me, but I kept my eyes on the road. He turned toward me and lowered the radio.

“I want us to live together. If you don't want to live in the house I already own, we can look for a place you like,” he said.

“I love your house. You bought it when you first started out. There's no way I want you to sell it. It is literally your own little paradise. The yard is so big and private. There are deer all around you. You have a hot tub that looks out at the beautiful yard. I remember when I first came over. I couldn't help but dream of sitting in your living room on a Sunday morning with a cup of coffee, looking out into the backyard. That's your home. I wouldn't want to live anywhere else,” I said.

“I don't want to go one more night without you in my arms. You're it for me, Brooke. I'm going to spend the rest of my life with you,” he said.

“You are?” I asked. “You know usually a man asks a woman. He doesn't tell her.”

“I'm not most men,” he said with a smirk.

“No, you're not,” I said. “You're definitely one of a kind.”

“Do you always have to talk back?” he asked.

“I wasn't aware that I was talking back,” I said. “To me it was speaking my mind.”

I continued driving. Neither of us said a word. Finally, I broke the silence. The ride was getting a little boring. I needed a little fun.

“I've been sleeping in that comfortable bed for three months. I'm not sure I'm ready to give it up just yet. I guess I could live in the same house as you. We haven't killed each other yet. You just make sure you stay in your room,” I said, looking straight ahead.

“Oh, I'll stay in my room alright,” he snapped. “I know right where it's at. You better remember which side of the bed is mine as well. I wouldn't want to have to spank that sweet ass of yours.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Lukas mengendarai mobil baru saya. Saya yakin dia sangat menyukainya. Aku bilang padanya aku akan mengemudikannya, tetapi ia mengatakan ia tidak merasa aman. Saya mengingatkannya bahwa saya telah didorong sepanjang jalan ke Kentucky di tempat pertama. Mencoba untuk berbicara dengannya adalah tidak lebih baik daripada mencoba untuk berbicara dengan Kevin. Mereka berdua keras kepala.Aku melihat Kevin melihat ke arahku, tapi aku terus mata saya di jalan. Dia menoleh ke arah saya dan menurunkan radio."Aku ingin kita hidup bersama. Jika Anda tidak ingin tinggal di rumah saya sudah sendiri, kita dapat mencari tempat yang Anda suka,"katanya."Saya suka rumah Anda. Anda membelinya ketika Anda mulai. Tidak ada cara saya ingin Anda untuk menjualnya. Hal ini benar-benar surga kecil Anda sendiri. Halaman ini sangat besar dan Pribadi. Ada rusa di sekitar Anda. Anda memiliki hot tub yang menghadap di halaman indah. Aku ingat ketika saya pertama kali datang. Aku tidak bisa membantu tetapi mimpi duduk di ruang tamu Anda pada hari Minggu pagi dengan secangkir kopi, menghadap ke halaman belakang. Itu adalah rumah Anda. Aku tidak mau tinggal di mana saja lain,"kataku."Saya tidak ingin pergi satu lebih malam tanpa Anda di lengan saya. Anda itu bagi saya, Brooke. Aku akan menghabiskan sisa hidupku dengan Anda,"katanya."Anda adalah?" Saya bertanya. "Kau tahu biasanya seorang lelaki meminta seorang wanita. Dia tidak mengatakan padanya.""Aku tidak kebanyakan pria," katanya dengan seringai."Tidak, kau tidak," kataku. "Kau pasti salah satu sejenis.""Anda selalu punya berbicara kembali?" tanyanya."Aku tidak menyadari bahwa saya sedang berbicara kembali," kataku. "Bagi saya, itu adalah berbicara pikiran saya."Saya melanjutkan mengemudi. Kami berdua mengatakan apa-apa. Akhirnya, aku patah keheningan. Perjalanan semakin sedikit membosankan. Aku butuh sedikit menyenangkan."Aku sudah tidur di tempat tidur yang nyaman selama tiga bulan. Aku tidak yakin aku siap untuk menyerah dulu. Kurasa aku bisa tinggal di rumah yang sama seperti Anda. Kami belum belum membunuh satu sama lain. Anda pastikan Anda tinggal di kamar Anda,"kataku, melihat lurus ke depan."Oh, aku akan tetap di kamar saya baik-baik saja," ia tersentak. "Aku tahu di mana dia terletak di. Anda lebih baik ingat yang sisi tempat tidur adalah milikku juga. Aku tidak mau harus memukul bahwa keledai manis Anda."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Luke mengendarai mobil baru saya. Aku yakin dia menyukainya. Aku bilang aku akan mengendarainya, tetapi ia mengatakan ia tidak merasa aman. Saya mengingatkan dia bahwa saya telah didorong sampai ke Kentucky di tempat pertama. Mencoba untuk berbicara dengannya tidak lebih baik daripada mencoba untuk berbicara dengan Kevin. Mereka berdua keras kepala. Aku melihat Kevin melihat ke arahku, tapi aku terus mata saya di jalan. Dia berbalik ke arahku dan menurunkan radio. "Saya ingin kita hidup bersama. Jika Anda tidak ingin tinggal di rumah saya sudah sendiri, kita bisa mencari tempat yang Anda sukai, "katanya. " Saya suka rumah Anda. Anda membelinya ketika Anda pertama kali mulai keluar. Tidak ada cara aku ingin kau menjualnya. Secara harfiah surga kecil Anda sendiri. Yard begitu besar dan swasta. Ada rusa di sekitar Anda. Anda memiliki bak mandi air panas yang terlihat di halaman indah. Saya ingat ketika saya pertama kali datang. Aku tidak bisa membantu tetapi mimpi duduk di ruang tamu Anda pada hari Minggu pagi dengan secangkir kopi, melihat keluar ke halaman belakang. Itu rumah Anda. Saya tidak ingin hidup di tempat lain, "kata saya. " Saya tidak ingin pergi satu malam lagi tanpa Anda dalam pelukanku. Kau untukku, Brooke. Aku akan menghabiskan sisa hidup saya dengan Anda, "katanya. " Anda? "Saya bertanya. "Kau tahu biasanya seorang pria meminta seorang wanita. Dia tidak mengatakan padanya. " " Aku tidak kebanyakan pria, "katanya dengan seringai. " Tidak, kau tidak, "kata saya. "Kau pasti salah satu dari jenis." "Apakah Anda selalu harus berbicara kembali?" Tanyanya. "Aku tidak menyadari bahwa aku sedang berbicara kembali," kataku. "Bagi saya itu berbicara pikiran saya." Aku terus mengemudi. Tak satu pun dari kami mengucapkan sepatah kata. Akhirnya, saya memecah kesunyian. Perjalanan semakin sedikit membosankan. Aku butuh sedikit bersenang-senang. "Aku sudah tidur di tempat tidur yang nyaman selama tiga bulan. Saya tidak yakin aku siap untuk menyerah dulu. Saya kira saya bisa tinggal di rumah yang sama seperti Anda. Kami belum saling membunuh belum. Anda hanya pastikan Anda tinggal di kamar Anda, "kataku, menatap lurus ke depan. " Oh, aku akan tinggal di kamar saya baik-baik saja, "bentaknya. "Saya tahu benar di mana itu di. Anda lebih baik ingat yang sisi tempat tidur adalah milikku juga. Saya tidak akan mau harus memukul bahwa keledai manis Anda. "