Unlike earlier campaigns, the 1960

Unlike earlier campaigns, the 1960 presidential campaign featured a politically innovative and highly influential series of televised debates in the contest between the Republicans and the Democrats. Debates that could be viewed by such a wide audience had never before been part of the presidential campaigns, and through these debates, the far-reaching medium of television showed how effective it could be in influencing the outcome of an election. The two parties to face off in the election selected very different candidates. John Kennedy, a young senator from Massachusetts without much experience and recognition in national politics, established an early lead among democratic hopefuls, and was nominated on the first ballot at the Los Angeles convention to be the representative of the Democratic Party in the presidential elections. The older and more experienced Richard Nixon, then serving as vice president of the United States under Eisenhower, received the nomination of the Republican party. Both Nixon and Kennedy campaigned vigorously throughout the country and then took the unprecedented step of appearing in face-to-face debates on television. Experts in the politics of presidential elections contend that the debates were a pivotal force in the elections. In front of a viewership of more than 100 million citizens, Kennedy masterfully overcame Nixon’s advantage as the better-known and more experienced candidate and reversed the public perception of him as too inexperienced and immature for the presidency. In an election that was extremely close, it was perhaps these debates that brought victory to Kennedy.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tidak seperti kampanye sebelumnya, tahun 1960 kampanye presiden menampilkan serangkaian politik inovatif dan sangat berpengaruh debat di televisi dalam kontes antara Partai Republik dan Demokrat. Perdebatan yang bisa dilihat oleh khalayak luas seperti sebelumnya tidak pernah menjadi bagian dari kampanye presiden, dan melalui perdebatan ini, media jauh jangkauannya televisi menunjukkan seberapa efektif itu bisa dalam mempengaruhi hasil pemilu.
Kedua pihak untuk menghadapi off dalam pemilihan yang dipilih calon yang sangat berbeda. John Kennedy, senator muda dari Massachusetts tanpa banyak pengalaman dan pengakuan dalam politik nasional, didirikan memimpin awal di antara calon yang demokratis, dan dinominasikan pada pemungutan suara pertama di konvensi Los Angeles untuk menjadi wakil dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden. Yang lebih tua dan lebih berpengalaman Richard Nixon, saat itu menjabat sebagai wakil presiden Amerika Serikat di bawah Eisenhower, menerima pencalonan Partai Republik. Kedua Nixon dan Kennedy berkampanye dengan penuh semangat di seluruh negeri dan kemudian mengambil langkah belum pernah terjadi sebelumnya tampil di tatap muka debat di televisi.
Para ahli dalam politik pemilihan presiden berpendapat bahwa perdebatan adalah kekuatan penting dalam pemilu. Di depan pemirsa lebih dari 100 juta warga, keuntungan Kennedy ahlinya teratasi Nixon sebagai kandidat lebih terkenal dan lebih berpengalaman dan membalikkan persepsi publik tentang dia sebagai terlalu berpengalaman dan belum matang untuk presiden. Dalam pemilihan yang sangat dekat, itu mungkin perdebatan ini yang membawa kemenangan ke Kennedy.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tidak seperti kampanye sebelumnya, yang 1960 kampanye presiden menampilkan politik yang inovatif dan sangat berpengaruh serangkaian perdebatan televisi dalam kontes antara Partai Republik dan Demokrat. Perdebatan yang dapat dilihat oleh khalayak yang begitu luas belum pernah menjadi bagian dari kampanye presiden, dan melalui perdebatan ini, media yang jauh jangkauannya menunjukkan seberapa efektif itu bisa dalam mempengaruhi hasil pemilu.
Kedua belah pihak untuk berhadapan dalam pemilu dipilih kandidat yang sangat berbeda. John Kennedy, seorang Senator muda dari Massachusetts tanpa banyak pengalaman dan pengakuan dalam politik nasional, mendirikan memimpin awal di antara para hopefuls demokratis, dan dinominasikan pada pemungutan suara pertama di Konvensi Los Angeles untuk menjadi wakil dari Partai Demokrat dalam pemilihan Presiden. Yang lebih tua dan lebih berpengalaman Richard Nixon, kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat di bawah Eisenhower, menerima nominasi dari Partai Republik. Kedua Nixon dan Kennedy berkampanye dengan penuh semangat di seluruh negeri dan kemudian mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya muncul dalam menghadapi-to-face perdebatan di televisi.
Para ahli dalam politik pemilihan Presiden berpendapat bahwa perdebatan adalah kekuatan penting dalam pemilu. Di depan pemirsa lebih dari 100.000.000 warga negara, Kennedy mahir mengalahkan Nixon keuntungan sebagai lebih baik-dikenal dan lebih berpengalaman kandidat dan dibalik persepsi publik dia sebagai terlalu berpengalaman dan belum matang untuk kepresidenan. Dalam pemilu yang sangat dekat, itu mungkin perdebatan ini yang membawa kemenangan ke Kennedy.