1. Honeymoon period. 2. Culture sho

1. Honeymoon period.
2. Culture shock.
3. Initial adjustsment.
4. Mental isolation.
5. Acceptance and integration.
The Re-entry Process
A similar process accurs when visitors return to their native countries although the stages are usually shorter and less instense. The following “W” shaped diagram illustrates reactions and emotions experienced when a person leaves a foreign country and returns to his or her own country. The “Re-entry” Adjustment proccess’
As in the first diagram, each stage in the “re-entry” process is characterized by symptoms and feelings.”
1. Acceptance and integration.
2. Return anxiety.
3. Return honeymoon.
4. Re-entry shock.
5. Re-integration.
Individual Reaction
Individuals experience the stages of adjustment nd re-entry n different ways. When visitors have close relatives in the new culture or speak the foreign language fluently, they may not experience all the effects of culture shock or mental isolation. Certain individuals have difficulties adapting to a new environment and perhaps never do, others seem to adjust well from the very beginning of their stay. Day-to-day living in another culture is undoubtedly an educational experience. Many people who have lived in other countries feel that exposure to foreign cultures enables them to gain insight into their own society. When facing different values, beliefs, and behavior,they develop a deeper understanding of themselves and of the society that helped to shape their characters. The striking contrasts of a second culture provide a mirror in which one’s own culture is reflected.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

1. periode Kamar Pengantin. 2. kejutan budaya.3. awal adjustsment.4. mental isolasi.5. penerimaan dan integrasi.Proses Re-entryAccurs proses yang sama ketika pengunjung kembali ke negara asal mereka meskipun tahap biasanya lebih pendek dan kurang instense. "W" berbentuk diagram berikut ini menggambarkan reaksi dan emosi yang mengalami ketika seseorang meninggalkan negara asing dan kembali ke negara sendiri. 'Kembali"penyesuaian proccess'Dalam diagram pertama, setiap tahap dalam proses "kembali" ditandai dengan gejala dan perasaan."1. penerimaan dan integrasi.2. kembali kecemasan.3. kembali Kamar Pengantin.4. re-entry kejutan.5. ulang integrasi.Reaksi individuIndividu mengalami tahap penyesuaian nd re-entry n cara yang berbeda. Ketika pengunjung memiliki kerabat dekat dalam budaya baru atau berbicara bahasa asing dengan lancar, mereka mungkin tidak mengalami semua efek dari kejutan budaya atau mental isolasi. Individu-individu tertentu memiliki kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru dan mungkin tidak pernah, lain tampaknya untuk menyesuaikan baik dari awal mereka menginap. Sehari-hari hidup dalam budaya lain tidak diragukan lagi sebuah pengalaman pendidikan. Banyak orang yang telah tinggal di negara-negara lain merasa bahwa paparan budaya asing memungkinkan mereka untuk memperoleh wawasan ke dalam masyarakat mereka sendiri. Ketika menghadapi nilai yang berbeda, keyakinan, dan perilaku, mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dari diri mereka sendiri dan masyarakat yang membantu untuk membentuk karakter mereka. Kontras mencolok dengan budaya yang kedua memberikan cermin di mana budaya sendiri tercermin.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

1. Periode bulan.
2. Budaya shock.
3. Adjustsment awal.
4. Isolasi mental.
5. Penerimaan dan integrasi.
Proses Re-entry
Proses serupa accurs ketika pengunjung kembali ke negara asal mereka meskipun tahap biasanya lebih pendek dan kurang instense. Berikut "W" diagram berbentuk menggambarkan reaksi dan emosi yang dialami ketika seseorang meninggalkan negara asing dan kembali ke negaranya sendiri. The "Re-entry" Penyesuaian proccess '
Seperti pada diagram pertama, setiap tahap dalam proses "re-entry" ditandai dengan gejala dan perasaan. "
1. Penerimaan dan integrasi.
2. Kembali kecemasan.
3. Kembali bulan madu.
4. Re-entry shock.
5. Re-integrasi.
Reaksi individu
Individu mengalami tahapan penyesuaian nd masuk kembali n cara yang berbeda. Ketika pengunjung memiliki kerabat dekat dalam budaya baru atau berbicara bahasa asing dengan lancar, mereka mungkin tidak mengalami semua efek kejutan budaya atau isolasi mental. Individu tertentu memiliki kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru dan mungkin tidak pernah melakukan, yang lain tampaknya untuk menyesuaikan dengan baik dari awal mereka menginap. Sehari-hari hidup dalam budaya lain tidak diragukan lagi merupakan pengalaman pendidikan. Banyak orang yang telah tinggal di negara-negara lain merasa bahwa paparan budaya asing memungkinkan mereka untuk mendapatkan wawasan ke dalam masyarakat mereka sendiri. Ketika menghadapi nilai yang berbeda, keyakinan, dan perilaku, mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dari diri mereka sendiri dan masyarakat yang membantu membentuk karakter mereka. Kontras mencolok dari budaya kedua menyediakan cermin di mana budaya sendiri tercermin.