Hyoyeon took a deep breath. There w

Hyoyeon took a deep breath. There were so many things that needed to be said.

"Sooyoung, I'm --" she began.

Sooyoung kissed her hard on the lips. Before she knew it, she was in Sooyoung's embrace, and she was holding her, touching her, and everything was okay.

She kissed back, and it was possessive, protective, promising and wondering, all at the same time, and it didn't end - she clung on to the taller girl, pressing them together as close as they could get, and she needed to breathe but she didn't want to break the kiss - she was convinced she could live her entire life with Sooyoung's lips in exchange for air...

They broke apart, both close to panting for air. Relief, love and longing spread in Hyoyeon's body like a virus, and she didn't know what to say.

"Can I..." she whispered, "should I take that to mean you forgive me?" Sooyoung looked into her eyes.

"That depends" she whispered back, "are you really here? I'm not just dreaming? Cause if I wake up now, I will never forgive you."

"I am" Hyoyeon laughed softly.

"Then, yes" Sooyoung said with a smile, before pressing her lips against Hyoyeon's once more.

"I love you, Sooyoung" Hyoyeon whispered, feeling all the anxiety leaving her body like magic.

"I love you too" Sooyoung answered, and they disappeared into the ecstasy of finally having said it, and finally hearing it. They kissed again, slowly, knowing that they had time. Finally.

They broke apart, and all of a sudden became aware of their surroundings again. The old man beside Hyoyeon got up, picked up his bags and walked away, throwing scared glances at them as he went.

Hyoyeon and Sooyoung laughed.





They walked out of the train station hand in hand, stopping every ten seconds to kiss again, attracting attention from everyone around. Too happy to speak more than a few words at a time, too happy to do anything but laugh, they walked out into the sunlight. Every tear had been worth it.

And as they started walking towards Sooyoung's home, they started living the dream that finally came true, together.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hyoyeon mengambil napas dalam-hearts. Ada BeGiTu Banyak HAL Yang Perlu dikatakan. "Sooyoung, saya--" dia Mulai. Sooyoung menciumnya Keras di bibir. SEBELUM dia industri tahu ITU, dia Adalah hearts Pelukan Sooyoung, Dan besarbesaran memegang dia, menyentuh, Dan Semuanya Adalah Baik-baik Saja. Dia mencium Kembali, Dan posesif, Pelindung, menjanjikan Dan bertanya-tanya, Semua pãda Waktu Yang sama, Dan ITU TIDAK Akhir - dia berpaut ditunjukan kepada gadis Hobi Tinggi, menekan mereka Bersama-sama mereka sedekat Bisa mendapatkan, Dan besarbesaran Perlu UNTUK bernapas walopun dia TIDAK Ingin istirahat Ciuman - dia Yakin Bisa Hidup dia Sepanjang hidupnya DENGAN Sooyoung di bibir DENGAN Udara ... Mereka melanggar terpisah, Dekat DENGAN terengah-engah Udara. Bantuan, cinta dan kerinduan menyebar di Hyoyeon di Tubuh seperti virus, Dan dia TIDAK industri tahu Harus Berkata APA. "Bisa saya ..." besarbesaran Berbisik, "Harus aku mengambil bahwa berarti Kau memaafkan aku?" Sooyoung Melihat hal to matanya. "Itu tergantung" Berbisik besarbesaran Kembali, "Apakah nama dan Kembali Benar-Benar here? Saya TIDAK Hanya Bermimpi? KARENA JIKA aku bangun sekarang, aku akan PERNAH memaafkan Andari. " "Aku" Hyoyeon laugh Lembut. "Ya," Sooyoung Berkata DENGAN senyum, SEBELUM menekan nya bibir Terhadap Hyoyeon di Sekali Lagi. "Aku cinta padamu, Sooyoung "Hyoyeon Berbisik, merasa SEMUA kecemasan Yang meninggalkan tubuhnya seperti sulap. "Aku cinta padamu JUGA" Sooyoung Menjawab, Dan mereka Menghilang to hearts ekstasi Akhirnya memiliki mengatakan ITU, Dan Akhirnya mendengar HAL ITU. Mereka mencium Lagi, perlahan-Lahan, mengetahui bahwa mereka Punya Waktu. Akhirnya. Mereka patah terpisah, Dan Semua Tiba-Tiba Menjadi Sadar Lingkungan Sekitar mereka Lagi. Orang tua ITU Samping Hyoyeon Bangkit, mengambil tas nya Dan berjalan Pergi, melemparkan Takut pandang mereka Ketika besarbesaran Pergi. Hyoyeon Dan Sooyoung laugh . Mereka berjalan Dari Stasiun Kereta Api di tangan, Berhenti SETIAP Sepuluh detik UNTUK Ciuman Lagi, menarik Perhatian Dari SEMUA orangutan di Sekitar. Terlalu Senang berbicara kata-kata Lebih Dari beberapa Sekaligus, Terlalu Senang UNTUK TIDAK laugh, mereka berjalan Keluar to sinar matahari. Segala mata air TELAH sia-sia. Dan Ketika mereka Mulai berjalan Menuju Sooyoung di rumah, mereka Mulai Hidup mimpi Yang Akhirnya Menjadi Kenyataan, Bersama-sama.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hyoyeon mengambil napas dalam-hearts. Ada BeGiTu Banyak HAL Yang Perlu dikatakan. "Sooyoung, aku -" Mulai besarbesaran. Sooyoung menciumnya Keras di bibir. SEBELUM besarbesaran industri tahu ITU, besarbesaran berada di Pelukan Sooyoung, Dan dia memeluknya, menyentuhnya, Dan Semuanya Baik -baik Saja. Dia mencium Kembali, Dan ITU posesif, protektif, menjanjikan Dan bertanya-tanya, SEMUA PADA Waktu Yang sama, Dan ITU didn 't end - besarbesaran menempel pãda gadis Tinggi, menekan mereka Bersama-sama mereka sedekat Bisa mendapatkan, Dan besarbesaran Harus bernapas walopun dia TIDAK Ingin melepaskan Ciuman - dia Yakin Bisa Hidup dia Seluruh hidupnya DENGAN bibir Sooyoung di pertukaran Udara ... Mereka pecah, baik Dekat DENGAN terengah-engah UNTUK Udara. Lega, cinta dan kerinduan menyebar hearts Tubuh Hyoyeon seperti virus, Dan dia TIDAK industri tahu Harus Berkata APA. "Dapatkah Saya ..." bisiknya, "Saya Harus mengambil Yang berarti Andari memaafkan Saya?" Sooyoung Menatap matanya. "Itu tergantung" bisiknya Kembali, "Kau Benar-Benar here? Saya TIDAK Hanya Bermimpi? KARENA JIKA aku bangun sekarang, Aku Tidak akan PERNAH memaafkanmu. " "Saya" Hyoyeon laugh Lembut. "Kemudian, ya" kata Sooyoung Sambil Tersenyum, SEBELUM menekan bibirnya Terhadap Hyoyeon Sekali Lagi. "Aku mencintaimu, Sooyoung" Hyoyeon Berbisik, merasa SEMUA kecemasan meninggalkan tubuhnya seperti Sihir. "Aku Juga mencintaimu" jawab Sooyoung, Dan mereka Menghilang to hearts ekstasi Akhirnya Penghasilan kena pajak ITU mengatakan, Dan Akhirnya mendengarnya. Mereka berciuman Lagi, perlahan-Lahan, mengetahui bahwa mereka memiliki Waktu. Akhirnya. Mereka pecah, Dan Tiba-Tiba Menjadi Sadar Lingkungan mereka Lagi. Orang tua di Samping Hyoyeon bangun, mengambil tas Dan berjalan Pergi, melemparkan melirik Takut pãda mereka Astra Honda Motor sebagai besarbesaran Pergi. Hyoyeon Dan Sooyoung laugh. Mereka berjalan Dari serbi Stasiun Kereta api di tangan, SETIAP Berhenti Sepuluh detik UNTUK mencium Lagi, menarik Perhatian Dari SEMUA orangutan di Sekitar. Terlalu Senang UNTUK berbicara Lebih Dari beberapa kata SETIAP Saat, Terlalu Senang UNTUK melakukan APA pun selain laugh, mereka berjalan Keluar to sinar matahari. SETIAP mata air TELAH Layak. Dan Ketika mereka Mulai berjalan Menuju rumah Sooyoung, mereka Mulai Hidup mimpi Yang Akhirnya Menjadi Kenyataan, Bersama-sama.