Studies of happiness levels across

Studies of happiness levels across the life span have found support for two rival hypotheses. The
positivity effect states that as people get older, they increasingly attend to positive information, which
implies that happiness remains stable or increases with age, whereas the U-shaped hypothesis posits a
curvilinear shape resulting from a dip during midlife. Both have been presented as potentially universal
hypotheses that relate to cognitive and/or biological causes. The current study examined the happinessage relationship across 29 European nations (N  46,301) to explore whether it is moderated by national
wealth, as indexed by Gross Domestic Product (GDP) per capita. It was found that eudaimonic and
hedonic happiness remained relatively stable across the life span only in the most affluent nations; in
poorer nations, there was either a fluctuating or steady age-associated decline. These findings challenge
the cultural universality of the happiness-age relationship and suggest that models of how age relates to
happiness should include the socioeconomic level of analysis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Studi tingkat kebahagiaan seluruh rentang hidup telah menemukan dukungan untuk hipotesis dua saingan. Theefek positif menyatakan bahwa ketika orang beranjak tua, mereka semakin menghadiri untuk informasi positif, yangmenyiratkan bahwa kebahagiaan tetap stabil atau meningkat dengan usia, sedangkan hipotesis berbentuk U berpendapatbentuk lengkung yang dihasilkan dari berenang selama setengah baya. Keduanya telah disajikan sebagai berpotensi universalhipotesis yang berkaitan dengan penyebab kognitif dan/atau biologis. Penelitian ini meneliti hubungan happinessage di 29 negara Eropa (N 46,301) untuk menyelidiki Apakah hal ini dimoderatori oleh Nasionalkekayaan, diindeks oleh produk domestik bruto (PDB) per kapita. Ternyata eudaimonic itu danhedonic kebahagiaan tetap relatif stabil di seluruh rentang hidup hanya di negara-negara paling makmur; dalamnegara-negara miskin, ada baik fluktuatif atau mantap terkait usia penurunan. Temuan ini tantanganuniversalitas budaya hubungan kebahagiaan-usia dan menyarankan bahwa model bagaimana umur berkaitankebahagiaan harus mencakup tingkat sosial ekonomi analisis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Studi dari tingkat kebahagiaan di masa hidup telah menemukan dukungan untuk dua hipotesis saingan. The
efek positif menyatakan bahwa sebagai orang tua, mereka semakin hadir untuk informasi positif, yang
menyiratkan bahwa kebahagiaan tetap stabil atau meningkat dengan usia, sedangkan hipotesis U-berbentuk berpendapat sebuah
bentuk lengkung yang dihasilkan dari dip selama setengah baya. Keduanya telah disajikan sebagai berpotensi yang universal
hipotesis yang berhubungan dengan kognitif dan / atau penyebab biologis. Studi saat ini meneliti hubungan happinessage di 29 negara Eropa (N? 46.301) untuk mengeksplorasi apakah itu dimoderatori oleh nasional
kekayaan, seperti yang diindeks oleh Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. Ditemukan bahwa eudaimonic dan
kebahagiaan hedonis tetap relatif stabil di seluruh rentang hidup hanya di negara-negara paling makmur; di
negara-negara miskin, ada baik berfluktuasi atau penurunan terkait usia stabil. Temuan ini menantang
universalitas budaya hubungan kebahagiaan-usia dan menunjukkan bahwa model bagaimana usia berkaitan dengan
kebahagiaan harus mencakup tingkat sosial ekonomi analisis.