The production practices of small-s

The production practices of small-scale farmers are synonymous with their production characteristics such as subsistence level of production, low hectare due to tenurial rights. Other factors include poor access to credit and other production inputs, poor managerial ability and enterprise combination as informed by ecological considerations, available resources, taste and preferences of farm families. Olayide et al. (1981) stated that a truly diversified enterprise-oriented economy is typical feature of most rural economy. Another factor that informed the combination of enterprises is a great deal of uncertainty under which farmers produce. It could be inferred that the proximate risks experienced by small-scale farmers were sufficient to completely mask any differences in the household managerial ability. The risk of production and reliance on the market virtually force poorer producers to adopt subsistence- oriented strategies. It, therefore, implies that a
farming system had been evolved which emphasizes multiple cropping systems in order to hold forth for the risky nature, though subsistence becomes more pronounced.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Praktek-praktek produksi petani skala kecil yang identik dengan karakteristik produksi mereka seperti tingkat subsisten produksi, hektar rendah karena hak-hak tenurial. Faktor-faktor lain termasuk kurangnya akses terhadap kredit dan input produksi lainnya, kemampuan manajerial yang buruk dan kombinasi perusahaan sebagai diinformasikan oleh pertimbangan ekologi, sumber daya yang tersedia, rasa dan preferensi keluarga petani. Olayide et al. (1981) menyatakan bahwa ekonomi perusahaan yang berorientasi benar-benar diversifikasi adalah fitur khas ekonomi yang paling pedesaan. Faktor lain yang menginformasikan kombinasi perusahaan adalah banyak ketidakpastian di mana petani menghasilkan. Bisa disimpulkan bahwa risiko proksimat dialami oleh petani skala kecil yang cukup untuk benar-benar menutupi perbedaan dalam kemampuan manajerial rumah tangga. Risiko produksi dan ketergantungan pada pasar hampir memaksa produsen miskin untuk mengadopsi strategi yang berorientasi subsisten. Ini, oleh karena itu, menyiratkan bahwa
sistem pertanian telah berkembang yang menekankan beberapa sistem tanam untuk menahan sebagainya untuk sifat berisiko, meskipun subsisten menjadi lebih jelas.